Tahun ini merupakan tahun kebangkitan dalam bidang pariwisata.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata inJourney Maya Watono mengatakan bahwa ia melihat tahun ini merupakan katalis bagi sektor pariwisata dan transportasi, serta persiapan yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan traffic saat lebaran tentunya harus sangat matang.
 Menurut saya, Libur lebaran kali ini merupakan lebaran pasca covid 19 dan semua pihak mengetahui bahwa yang paling terdampak adalah bidang pariwisata dan transportasi.
Kesabaran dan keikhlasan pemudik selama pandemi Covid-19 tidak sia sia. Sehingga dapat kembali berkumpul dengan keluarga pada Lebaran tahun ini. Perintah Indonesia dapat bebas masker yang diutarakan oleh Presiden Indonesia yaitu Jokowi juga merupakan indikasi hilangnya covid 19 di Indonesia.
  Sejauh ini, tidak ada edaran khusus yang berkaitan dengan protokol kesehatan selama perayaan libur lebaran. Pemerintah juga menghimbau masyarakat agar memanfaatkan penambahan cuti bersama agar mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan ketidaknyamanan ketika berkendara di perjalanan. Dengan kondisi yang membaik seperti ini tentunya membuat pemudik menjadi antusiasme untuk bertemu keluarga nya.
Â
  Karena Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat merupakan salah satu tujuan arus pemudik terbesar, maka daerah tersebut harus bersiap untuk menyambut keluarga pemudik karena ada sekitar 123 juta masyarakat akan mudik ke daerah tersebut.
Daerah yang memiliki tujuan perjalanan tertinggi berawal dari Jawa Tengah disusul oleh Jawa Timur lalu Jawa Barat setelah itu Jabodetabek, yang terakhir adalah Yogyakarta. Untuk asal pemudik sendiri yang terbanyak dari provinsi Jawa Timur.
Indonesia harus menyiapkan diri dari kemacetan yang akan timbul dari arus lebaran 2023.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H