Batang (20/01/2023) - World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit degeneratif saat ia dewasa. Selain itu, dalam skala yang lebih besar, stunting dan malnutrisi juga diperkirakan menyebabkan penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 2%-3% per tahun. Kondisi stunting ini juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak dan kesehatan anak.
Adanya pandemi juga dapat meningkatkan angka balita stunting di dunia sebagai akibat dari pembatasan interaksi sosial secara langsung, yang berpengaruh pula pada akses terhadap gizi dan pelayanan kesehatan. Berdasarkan data, angka stunting di Kabupaten Batang tahun 2020 mengalami kenaikan yang signifikan dari data tahun 2019, di mana pada tahun 2020 tercatat data stunting mencapai 15% yang sebelumnya sebesar 5,6% pada tahun 2019.
Melihat urgensi permasalahan tersebut, kelompok mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 2022/2023 yang mendapat lokasi di Desa Kluwih mengadakan program "Pendampingan dan Penyuluhan Pencegahan Stunting". Program ini dilaksanakan melalui kegiatan posyandu, kelas ibu hamil, serta program kelas tambahan dengan judul kegiatan “GEMMAS (Gerakan Masak Makanan Sehat)” berisikan workshop resep menu sehat untuk balita dalam rangka pencegahan stunting.
Adapun Desa Kluwih yang stuntingnya tinggi dan analisa Kesehatan ada di 7 Dusun yaitu Dusun Kemuning, Sipule, Silumbu, Gerdu, Begal, Krajan 1, dan Krajan 2. Desa Kluwih menjadi salah satu lokus upaya pencegahan stunting. Pada tahun 2023 terdapat 90 anak dengan indikasi stunting. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian baik dari pemerintah, masyarakat, maupun akademik. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara bidan desa, kader, mahasiswa KKN dan masyarakat untuk memantau kondisi stunting di Desa Kluwih.
Program ini dimulai dengan kegiatan survey untuk mengetahui permasalahan terkait stunting dan remaja di desa Kluwih. Berdasarkan survey atau wawancara terhadap bidan dan warga, didapat bahwa terdapat angka stunting tinggi. Oleh karena itu, dilakukanlah penyuluhan dan penempelan poster terkait stunting kepada orang tua dan bayi yang memiliki indikasi stunting.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN UNDIP mengunjungi orang tua dan bayi pilihan hasil diskusi dengan bidan yang memiliki indikasi stunting untuk diberikan penyuluhan dan poster terkait stunting. Poster memuat penjelasan mengenai bahaya stunting dan pencegahan. Harapan dari adanya poster tersebut adalah agar dapat menjadi bahan pedoman serta terdapat sesi tanya jawab setelah penyuluhan dan program ditutup dengan adanya dokumentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H