Waktu menyambangi kenangan pekat
Masih terdengar jelas suaramu ditelingaku
Namun kini entah di mana
Apakah resah itu juga kau rasakan
Panggilan tak bersuara
Tapi selalu kudengar
Waktu yang tamak
Entah harus bagaimana
Rinduku tak pernah usai
Hati ringan
Otak berat
Apakah resah itu juga kau rasakan
Tak kan aku berharap
Tak kan juga aku menghapus
Aku bertanya pada cermin apakah itu nyata
Hari ini aku berhenti menatap langit
Diatas sana doaku masih berterbangan
Entah doa mana yang akan tuhan tangkap
Awan mungil membentuk wajah ayah
yang entah seperti apa
Tak berusaha menjadi manis
tak ada ritme yang meniruku
Sunyi mulai mempertanyakan hidup
Semesta menertawakan mimpiku
Wahai aku maafkanlah aku
Lelucon kali ini tidak membuatmu  tertawa
Bogor, 06 September 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H