Mohon tunggu...
Lintang Dyas Maharani
Lintang Dyas Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Universitas Negeri Malang prodi S1 Matematika

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lima Mahasiswa UM Kembangkan Kertas Tulis Refill dari Limbah Mebel dan Pelepah Pisang dengan Konsep Zero Waste

29 Juni 2024   19:14 Diperbarui: 29 Juni 2024   20:14 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang - Limbah mebel dan pelepah pisang selama ini dikenal sebagai bahan sisa yang kurang dimanfaatkan dan seringkali dibuang. Namun, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melihat potensi besar dalam bahan-bahan ini dan berhasil mengembangkannya menjadi bahan dasar pembuatan kertas refill. Proyek inovatif ini mengusung konsep zero waste, memanfaatkan limbah untuk menciptakan produk ramah lingkungan yang pertama di Indonesia. Inovasi ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan dalam industri kertas, serta membuka peluang ekonomi baru dari material yang sebelumnya dianggap tidak berharga.

Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), yaitu Nabila Syeira Angellina Efendi, Alfiya Agustina, Lintang Dyas Maharani, dan Prima Fera, dan Safinatin Najah. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), berhasil mengembangkan inovasi pembuatan kertas refill dari limbah mebel dan pelepah pisang. Mereka memilih bahan-bahan ini karena kandungan selulosa yang tinggi, yang penting dalam proses pembuatan kertas dan dapat menggantikan bahan utama yang biasanya berasal dari kayu.

"Produk ini diciptakan dengan harapan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam industri kertas dengan memanfaatkan limbah mebel dan pelepah pisang yang kaya akan selulosa sebagai alternatif kertas konvensional di pasaran," ujar Nabila Syeira Angellina Efendi selaku Direktur Utama dari Tim Grelio.

Produk ini dibuat dengan mengombinasikan limbah mebel dan pelepah pisang yang diolah melalui proses pemasakan untuk melunakkan serat, kemudian melalui proses bleaching atau maserasi untuk mendapatkan pulp, yang akhirnya dicetak menjadi kertas.

Produk Grelio yang berbahan dasar limbah mebel dan pelepah pisang memiliki beberapa keunggulan, meliputi  terbuat dari limbah sehingga mendukung Gerakan zero waste, merupakan kertas yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan banyak bahan kimia,tersedia dalam beberapa varian diantaranya plain, grid dan line.

Produk Grelio, hasil inovasi dari lima mahasiswa Universitas Negeri Malang, telah berhasil tersedia di beberapa toko alat tulis dan keperluan di Malang. Selain itu, produk ini juga dapat dipesan melalui situs web resmi tim. Untuk meningkatkan penetrasi pasar di Malang Raya, tim akan melanjutkan strategi dengan fokus memperluas distribusi ke lebih banyak toko dan outlet di area tersebut. Selain itu, mereka akan meningkatkan visibilitas produk dengan berpartisipasi dalam acara komunitas lokal dan pameran pendidikan untuk menjangkau langsung konsumen potensial. Tim juga akan mengoptimalkan kehadiran online mereka dengan memperkuat strategi pemasaran digital, termasuk peningkatan aktivitas di media sosial dan kampanye iklan online yang terukur. Dengan kombinasi strategi ini, tim berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan produk Grelio dan meningkatkan penjualan secara signifikan di wilayah Malang Raya.

Sementara itu, menurut Alfiya Agustina, selaku Manajer Branding tim Grelio dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan, mengungkapkan bahwa Grelio memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk berkembang menjadi industri besar. Alfiya menyoroti inovasi Grelio yang tidak hanya menciptakan produk kertas refill dari limbah mebel dan pelepah pisang, tetapi juga memberikan solusi terhadap masalah lingkungan dengan mengadopsi konsep zero waste. Dalam konteks ini, mereka tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun