Mohon tunggu...
Lintang Adedari
Lintang Adedari Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

NIM : 191910501072

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksternalitas Negatif dari Kegiatan Industri

23 Maret 2020   22:23 Diperbarui: 23 Maret 2020   22:28 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksternalitas adalah dampak tindakan seseorang atau suatu pihak terhadap kesejahteraan atau kondisi orang lain. (Mohammad Khusaini, 2007 : 7). Eksternalitas akan timbul bila adanya pengaruh akibat suatu tindakan dan tidak adanya kompensasi atas pengaruh tersebut. Dampak eksternalitas bisa positif ataupun negatif, contoh dampak negatif dari eksternalitas yaitu kerusakan lingkungan hutan akibat penebangan pohon sembarangan yang bisa mengakibatkan banjir, sedangkan dampak eksternalitas positif yaitu orang yang alergi terhadap imunisasi diuntungkan oleh masyarakat telah diimuninasi karena penyebaran penyakit tidak akan tertular sampai ke orang tersebut.      

Kabupaten Subang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Ibukota dari Kabupaten Subang ini adalah Subang. Kabupaten ini dilintasi jalur pantura, namun ibu Kota Kabupaten Subang tidak terletak di jalur ini. Jalur pantura di Kabupaten Subang ini sangat padat dikarenakan memiliki rest area yang sangat banyak. Selain dilintasi jalur pantura, kabupaten Subang juga dilintasi ruas Jalan Sadang-Batas Purwakarta/Subang yang merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Subang serta berfungsi sebagai jalan kolektor primer. Berdasarkan fungsinya, jalan tersebut seharusnya lebih diperuntukan bagi pergerakan arus regional, namun akibat berkembangnya industri di sepanjang ruas jalan mengakibatkan bertambahnya volume kendaraan yang membebani ruas jalan tersebut terutama pada saat jam puncak kegiatan industri.

Meningkatnya perkembangan industri di ruas jalan Sadang - Batas Purwakarta /Subang Kecamatan Campaka terjadi setelah dibukanya pintu tol Sadang pada awal tahun 2004. Sejak saat itu aksesibilitas di wilayah tersebut meningkat karena langsung terhubung dengan jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang). Industri yang berkembang di wilayah studi merupakan industri yang tergolong ke dalam industri besar dan sedang sehingga tingkat penyerapan tenaga kerja pada industri di wilayah ini cukup besar pula. Umumnya industri yang besar merupakan industri dengan status penanam modal asing (PMA) sehingga potensi  pergerakan yang terjadi akibat kegiatan industri ini sangat besar pula.

Perkembangan Industri di Ruas Jalan Sadang-Batas Purwakarta/Subang sangat meningkatkan perekonomian wilayah berpengaruh pada kemacetan jalan dikarenakan jumlah pekerja industri yang sangat banyak dan mereka menggunakan bermacam-macam transportasi sehingga terjadi puncak pergerakan orang karena penambahan volume kendaraan yang digunakan oleh para pekerja industri. Ditambah lagi hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas jalan sehingga mengakibatkan eksternalitas negatif berupa penurunan kinerja jalan. Dampak yang dirasakan oleh pengguna jalan pada saat kondisi tersebut adalah kemacetan yang menyebabkan waktu tempuh perjalanan menjadi lama. Dampak lain yang jelas terlihat dari sisi manfaat yang hilang dan biaya akibat tundaan lalu lintas yang dikeluarkan oleh pengguna jalan.  

Untuk menangani dampak dari eksternalitas tersebut, pemerintah perlu memperbaiki manajemen lalu lintas dengan membatasi jumlah kendaraan yang memasuki ruas jalan pergerakan pekerja industri dan barang harus dilakukan dalam jumlah yang besar dan jarak terkecil, pengembangan kegiatan industri harus dilakukan dalam suatu sistem kawasan industri terpadu sehingga memudahkan dalam pengawasan dan meminimalkan hambatan samping jalan, dan pengembangan sistem jaringan jalan yang terintegrasi oleh sistem angkutan umum yang nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun