Mohon tunggu...
Lintang DianAbimanyu
Lintang DianAbimanyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Tepat Guna Kompor Minyak Jelantah

22 Januari 2024   01:03 Diperbarui: 22 Januari 2024   01:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Desa Kesimantengah, terletak di wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, menjadi tempat berlangsungnya sebuah inovasi dalam pengelolaan limbah minyak jelantah. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata R-15 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan I.G.N. Andhika Mahendra, berfokus pada pengabdian masyarakat di desa ini dengan mengidentifikasi peluang pengembangan pada beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), seperti UMKM Krupuk Puli dan Krupuk Talas.

Salah satu proyek inovatif yang diusung oleh mahasiswa adalah pengembangan Teknologi Tepat Guna, yaitu pembuatan Kompor dengan Bahan Bakar Limbah Minyak Jelantah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari limbah minyak setelah proses penggorengan krupuk puli.

Limbah minyak jelantah, yang merupakan hasil samping dari proses penggorengan, seringkali menjadi sumber pencemaran lingkungan. Dengan memanfaatkannya sebagai bahan bakar kompor, mahasiswa berharap dapat mengurangi dampak buruknya. Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan bakar memiliki keuntungan ekologis, karena emisi gas yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan penggunaan minyak tanah yang umumnya digunakan.

Pengabdian masyarakat ini tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan, tetapi juga berfokus pada aspek kesehatan manusia. Limbah minyak jelantah dapat merugikan kesehatan, menyebabkan penyakit kanker, dan berpotensi mengurangi kecerdasan. Oleh karena itu, penggunaan yang berkelanjutan dan bijak terhadap limbah minyak jelantah menjadi sangat penting.

Mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini tidak hanya menyosialisasikan pentingnya pemanfaatan minyak jelantah, tetapi juga memberikan solusi konkret berupa Teknologi Tepat Guna, yaitu Kompor dengan Bahan Bakar Limbah Minyak Jelantah. Mereka aktif mempraktekkan cara penggunaan kompor ini kepada pemilik UMKM Krupuk Puli di dusun Karangan desa Kesimantengah.

Dengan adanya proyek inovatif ini, UMKM di desa Kesimantengah merasakan manfaat signifikan. Mereka dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah setelah proses penggorengan sebagai bahan bakar kompor untuk keperluan penggorengan selanjutnya. Inisiatif ini tidak hanya mendukung keberlanjutan UMKM, tetapi juga membantu dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun