Dukung Pergaulan Anti Narkoba untuk Pemuda Hebat Tanpa Narkoba

Desa Banyuurip (15/07/2022), mahasiswa KKN Tim II UNDIP Semarang 2021/2022 Safira Islami (FH), Lintang Permata (FSM), Eka Oktavia (FH), Salma Febriyanti (FPsi), dan Ana Nurul (FPIK) melaksanakan program kerja multidisiplin berupa Penyuluhan Anti Narkoba "Membina Pergaulan Remaja Anti Narkoba" secara serius dan sarat akan informasi, baik dengan pendekatan preventif sebagai upaya pencegahan  narkoba  pada kalangan pelajar dan mahasiswa. Meskipun ditemukan kasus 0 narkoba pada desa terkait, namun pencegahan ini rasanya perlu diberikan untuk mempertahankan status wilayah yang aman dari pergaulan narkoba. 

Saat ini, pemuda berusia pelajar dan mahasiswa dipertimbangkan memiliki urgensi yang tinggi  terkait dengan kedekatannya dengan narkoba. Selain karena faktor emosional yang masih labil, pemuda juga dipenuhi dengan rasa ingin tahu, mau coba-coba, ikut-ikutan teman, rasa solidaritas group yang kuat, hingga tingginya kemungkinan memilih lingkungan yang salah sampai dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu pencegahan terhadap penyalahgunaan barang haram tersebut sebaiknya tidak hanya slogan dan retorika saja. Perlu adanya peran serta masyarakat dalam menangani masalah ini, tidak hanya cukup dengan kampanye Anti Narkoba masuk Sekolah dan kampus. Dengan adanya program Penyuluhan Anti Narkoba "Membina Pergaulan Remaja Anti Narkoba" oleh mahasiswa KKN ini diharapkan mampu meningkatkan keawasan pemuda terkait bahaya dari pergaulan yang dekat dengan narkoba. 

Adapun materi yang diberikan oleh mahasiswa KKN diantaranya:  pemberian edukasi mengenai pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, cara pemakaian narkoba, dampak penyalahgunaan  dari kacamata hukum termasuk jerat yang mengikat, faktor penyalahgunaan narkoba, dampak penyalahgunaan narkoba dari sisi psikologis, cara menolak ajakan pemakaian narkoba, hingga penyebaran poster bertajuk 'Hebat tanpa Narkoba'.

Foto bersama karang taruna (Dokpri)

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP berinisiatif dalam pelaksanaan program Penyuluhan Anti Narkoba "Membina Pergaulan Remaja Anti Narkoba"  karena menyadari bahwasanya kebanyakan pemakai adalah berstatus korban yang notabennya  dibohongi oleh pihak yang bertanggung jawab (pengedar). 

Sayangnya, keluarga/ orang tua/ lingkungan sekitar masih memiliki kesadaran yang minim, mereka  kurang memahami hal- hal yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau media pendidikan terkait kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Kurangnya informasi di masyarakat mengenai penyalahgunaan narkoba ini kemudian menjadikan program penyuluhan bahaya narkoba memiliki urgensi untuk dilaksanakan dalam skala program.

Kegiatan penyuluhan juga diperkaya dengan hadirnya beragam apresiasi untuk peserta guna mendukung pola hidup sehat dan menjauhi bahaya narkoba. Harapannya para pemuda di Desa Banyuurip dapat dengan semarak menjauhi pergaulan yang menjerumuskan  masuk ke neraka narkotika dan obat terlarang (narkoba).