Mohon tunggu...
Kensha Hadima
Kensha Hadima Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kata itu ibarat pedang, dia bisa membunuhmu, juga bisa membuatmu hidup. Semua itu adalah pilihanmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Prasasti March

23 Desember 2013   20:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I

Terdiam dalam senyummu

Ku tergagu saat jemarimu menyentuh kalbu

Selaksa bahagia membiasgemuruhkan dada

Bersama takut hilangnya di sebuah masa

March, ku letakkan hati ini

Untuk kau usap bersama asa

Akan sebilah cinta serta beribu rindu..

Dan menjelma kristal kebahagiaan

II

Rasa itu bukanlah permainan

Berbatas dalam sekian masa

Ia adalah kehidupan

Ia adalah nafas

Ia yang selalu menrindukan rindu

Biarkan ku peluk dirimu

Dalam cinta indah

Yang akan selalu menyelimuti bagai kabut

March, biarkan bibir ini lama pada keningmu

Agar engkau tau gelegar rasaku padamu

III

Aku adalah musafir fakir

Yang menyusuri dunia

Hanya bersama rasa dan asa

Tiadalah berharta kecuali sekuntum cinta

Yang tak akan pernah mati

Saat telah engkau tanam di sebuah hati

Hatimu

IV

Dari surga

Sebuah benih rasa menjelma

Berkuncupkan kasih

Bertangkaikan cinta.. saat sang bayu menjelmakan sebuah rindu

Saat prasasti berdiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun