Bergunakah tawshiyah di bulan ramadlan?
Mungkin judul ini membuat orang yang membaca menyangka bahwa yang menanyakan hal itu adalah orang yang sudah bosen kepada tawshiyah.
Tapi pada kenyataannya memang begitu,kemaren saya berbincang bincang dengan teman teman selepas shalat tarawih.
Sudah biasa setiap bulan ramadlan umat islam melakukan shalat tarawih dengan berjama'ah,setelah itu diteruskan dengan membaca alqur'an
di sebagian masjid atau pondok pesantren kadang juga tidak mencukupkan dengan shalat tarawih dan membaca alqur'an (tadarusan) saja,namun juga di isi dengan tawshiyah.
setelah mendengarkan tawshiyah,salah satu temanku ada yang menggrutu mengenai tawshiyah,dia berkata "tawshiyah lagi tawshiyah lagi..capek dengernya,walaupun tawshiyah tiap hari itu tidak ada gunanya,buktinya maksiat malah tambah banyak"
dengan ada kalimat yang terlontar seperti itu aku sempat berfikir "benarkah tawshiyah itu tidak ada gunanya?"
tapi alhamdulillah,aku masih mendapat hidayahNYA,aku tidak sampai ikut ikutan seperti temanku.
pada kenyataannya aku berhenti dan berusaha keras melakukan kebaikan dan menjahui kejelekan karna aku mendapatkan tawshiyah.
salah satu contoh,kemaren kemarennya aku paling males ngikuti wiridan bersama,habis shalat aku langsung keluar,merokok ataupun main HP sambil buka FB dan melakukan gombal sana gombal sini,tapi semenjak aku mendengarkan tawshiyah dari salah satu HABIB yang mengatakan perbuatan seperti itu tidak ada gunanya,dan Rasulullah SAW sangat menyukai muslim karna orang muslim tidak akan pernah menyia nyiakan hidupnya dengan pekerjaan yang tidak ada manfaatnya,apalagi melakukan sesuatu yang mengandung unsur maksiat.
Semenjak aku mendengarkan tawshiyah tersebut,aku jadi takut tidak ikut wiridan dan di tukar dengan pekerjaan yang sudah jelas jelas tidak ada manfaatnya.