Mohon tunggu...
Karina Lin
Karina Lin Mohon Tunggu... profesional -

Seorang manusia biasa yang suka menulis. Mencintai dan hidup untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Rider Italiano, Mampukah Kuasai Mugello ?

31 Mei 2015   16:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Orang Italia, saat ini pasti sedang sibuk bersiap-siap benar. Pada Minggu 31 Mei 2015 ini – salah satu sirkuit balap mereka (yang legendaris) yakni Mugello – menjadi lokasi perhelatan MotoGp seri keenam. Sepengamatan saya, selain sepakbola, orang Italia diketahui juga memiliki antusiasme yang tinggi terhadap gawean kompetisi roda dua ini.

Kefanatikan orang Italia terhadap lomba motor ngebut ini, tentu saja tak bisa dipisahkan bahwa faktanya Italia memiliki cukup banyak rider potensial termasuk juga rider legendaris yang dikenal sepanjang masa dalam catatan sejarah MotoGp; salah satu diantaranya ialah Giacomo Agostini. Rider gaek ini, di masa jayanya berhasil mendominasi helatan MotoGp dengan menjadi juara dunia sebanyak 8 kali. Gelar tujuh kali diraihnya secara beruntun sejak tahun 1966 hingga 1972. Lalu jeda dua tahun dan kemudian merengkuh juara dunia satu kali lagi (1975).

Tak mengherankan Giacomo Agostini digilai oleh orang Italia penggemar MotoGp dan juga menjadi panutan teladan bagi rider-rider muda asal negeri pizza. Tak terkecuali Valentino Rossi – yang sebenarnya juga merupakan rider legendaris MotoGp juga.

Selain rider potensial, Italia pun memiliki sejumlah brand motor yang mumpuni. Sebut saja beberapa diantaranya: Ducati dan Aprilia. Tetapi kita kembali ke soal Mugello dengan mengingat animo orang Italia yang sangat tinggi terhadap kompetisi motor balap ini. Bisa dipastikan bahwa mereka berharap sekali seorang championato asal Italiano-lah yang berjaya dalam perhelatan di Mugello hari ini. Pertanyaan besarnya ialah mampukah para rider Italiano ini menguasai Mugello ?

Antara Dua Andrea
Membicarakan pasal rider dari negara Italia memang selalu menarik. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, Italia kenyataannya memang memiliki stok pembalap berprestasi yang cukup banyak. Ketika di awal-awal saya menggilai balap motor ini di tahun 2000, saya mencatat nama-nama (selain Valentino Rossi) seperti Loris Capirossi dan Maximiliano Biaggi.

Loris Capirossi yang kelahiran Bologna lebih dari 40 tahun silam, saat itu (tahun 2000) tercatat sebagai rider dari Tim Honda Pons. Prestasi Capirex selama di kelas utama tergolong bagus walau dia belum pernah sekalipun menjadi pemuncak dunia untuk kelas tertinggi di ajang balap MotoGp ini. Tetapi untuk kelas 125cc, kita pasti dibuat berdecak kagum. Debut di tahun 1990, Capirossi langsung menjadi juara dunia untuk kelas tersebut dan gilanya, dia menjadi kampium kelas ini sebanyak dua kali. Beruntun pula !

Bagaimana dengan Maximiliano Biaggi ? Rider yang punya julukan The Romans Emperor ini pun tak kalah yahud dengan koleganya itu. Max, tergolong sebagai rider tangguh dan siapa pun pasti takkan pernah melupakan persaingan ketat dirinya dengan Valentino Rossi. Persaingan baik saat balapan berlangsung ataupun perang dingin saat balapan tidak berlangsung; dan jujur saja, rivalitas inilah yang menjadikan helatan MotoGp kala itu tetap penuh greget pada musim itu.

Hanya saja, kedua rider hebat ini, telah pensiun kini. Loris Capirossi entah kemana. Max Biaggi beralih ke Superbike dan dasar rider sejati, di Superbike inilah dia mampu unjuk gigi membuktikan yang terbaik. Tahun 2010, Biaggi berhasil menjuarai World Superbike.

Mungkin yang patut disyukuri bahwa, pensiunnya kedua rider angkatan gaek itu lantas diikuti dengan bermunculannya rider-rider muda Italiano yang tak kalah mumpuni dengan senior mereka. Ada Marco Melandri yang kampium kelas 250 cc di tahun 2002. Berkat gelar juara dunianya inilah, lantas ia naik ke kelas tertinggi dari MotoGp. Sayangnya di kelas premier, Melandri yang penggemar tokoh animasi Marvel - Spiderman - ini tak mampu unjuk gigi. Sepanjang karirnya di kelas utama MotoGp, Melandri belum mampu menapaki podium pertama dari seri-seri yang digelar.

Siapapun juga pasti takkan melupakan nama Marco Simoncelli. Rider jangkung kelahiran tahun 1987 ini, disebut-sebut oleh publik Italia sebagai penerus dari Valentino Rossi. Sedikit banyak dia memiliki kesamaan gaya balap dari Rossi. Akan tetapi lebih nekat dan serampangan. Mungkin karena gaya balapnya yang sradak sruduk itulah, membuatnya mengalami petaka berupa kecelakaan di Sepang pada 2011 lalu.

Insiden kecelakaan yang terjadi di Sepang itu, sesungguhnya melibatkan beberapa pembalap. Namun takdir ternyata memanggil Simoncelli saja. Jadilah ia dikenal sebagai rider potensial Italia yang terbentur takdir sampai harus merenggang nyawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun