Mohon tunggu...
Karina Lin
Karina Lin Mohon Tunggu... profesional -

Seorang manusia biasa yang suka menulis. Mencintai dan hidup untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ketika Cocacolasegar Ingatkan Kembali Saya, akan Pentingnya Hidup Sehat !

1 Januari 2015   06:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani pola hidup sehat, memiliki penilaian berbeda-beda di hati setiap orang – tak terkecuali bagi saya. Ada sebagian orang yang mengganggap menjalani pola hidup sehat merupakan hal yang mudah, ada juga yang di posisi tengah-tengah alias gampang-gampang susah; dan sebagian sisanya menggangggapnya sebagai hal sulit bahkan membutuhkan perjuangan ekstra.  Saya ? Termasuk kelompok yang beranggapan sulit dan membutuhkan perjuangan ekstra. Mengapa demikian ?

Teringat 4 Tahun yang Lalu

Menjawab hal ini, membuat saya terkenang pada kondisi empat tahun yang lalu.  Tidak mau jumawa namun pada empat tahun lalu itu menjadi momen yang sangat berharga bagi saya dalam menerapkan pola hidup sehat, khususnya dalam berolah raga. Saya masih ingat sekali dalam bulan Juni  2006, itulah kali pertama saya mempraktekkan yoga secara otodidak melalui buku.

Awal-awalnya saya melakukan yoga ini didorong karena hendak menurunkan bobot tubuh. Banyak teman yang mengatakan bahwa ukuran tubuh saya tidak gemuk. Pasalnya saya bertubuh cukup tinggi (sekitar 165-168 sentimeter), bobot tubuh saya (kala itu) 52 kilogram. Malah di antara teman-teman, ada yang menyarankan saya menambah bobot tubuh karena mengganggap saya masih tergolong kurus. Tetapi, namanya juga cewek dan saya lah yang merasakannya – wajar jika dengan berat tubuh segitu – tetap saja merasa “agak” gemuk.

Awal-awalnya saya melakukan yoga di pagi hari, mulai pukul 06.00 hingga 07.00 WIB. Saya ingat sekali bagaimana perlahannya saat melakukan yoga pada mulanya. Juga beberapa kesulitan untuk membentuk posisi tubuh seperti petunjuk di dalam buku yoga. Namun karena niat saya (kepingin kurus) yang kuat, walau harus bersusah-susah dan setiap hari bangun pagi (termasuk menahan kantuk. Sedikit buka rahasia: saya termasuk golongan yang susah bangun pagi) tetap saya bela-belain melakukan yoga setiap pagi.

Niat kuat dan komitmen kuat, alhasil menjadikan saya mulai lancar melakukan berbagai posisi yoga tahap demi tahap. Dan yoga tetap saya lakukan, meskipun kemudian saya putuskan memindahkannya ke sore hari sekira pukul 17.00 WIB. Juga sering ada hal yang mengganggu. Seperti lalu lalang kendaraan bermotor atau tetangga yang terkadang lewat depan rumah. Saya sendiri berlatih yoga-nya di teras depan rumah. Jadi mau nggak mau harus merelakan diri menjadi pusat perhatian sesaat dari orang-orang yang lewat depan rumah.

Hasilnya ? Bukan bermaksud mempromosikan yoga lho. Namun lebih ke olahraganya, saya merasa jauh lebih segar, bersemangat, lentur tubuh dan berkonsentrasi atau lebih fokus dalam melakukan sesuatu hal. Gangguan susah tidur yang kerap saya alami perlahan sirna. Pikiran menjadi lebih tenang. Kualitas tidur saya meningkat, berat badan pun bertamab – dengan catatan, bukan bertambah lemaknya, melainkan bertambah massa ototnya. Pokoknya sip deh !!!

Bagaimana dengan sekarang ? Nah, inilah yang membuat saya sedikit menyesali. Kala itu, di bulan November 2010 – saya mengikuti training kejurnalistikan yang di kemudian hari menjadi katup pembuka saya bergaul dalam dunia jurnalistik. Training itu dilaksanakan pada sore hari, selama sebulan bertempat pada gedung di salah satu surat kabar lokal di kota saya. Jika training dilakukan pada sore hari, maka praktis saya tak mungkin melakukan yoga pada sore harinya. Apalagi, kerap saya pulang dari training saat menjelang malam.

Disinilah titik yang paling saya sesalkan, seharusnya saya bisa memindah jadwal latihan yoga kembali ke pagi hari atau mungkin malam hari usai menjalani training jurnalistik tersebut. Sayangnya hal ini tidak saya lakukan. Jadi selama sebulan (selama mengikuti training jurnalistik) saya tidak mengolah tubuh saya dengan yoga atau olahraga apapun dan waktu yang sebulan itu menjadi bertambah selama lima bulan lantaran usai menjalani training selama sebulan, saya melanjutkannya dengan magang.

Dan ketika pun saya tidak bekerja lagi di media (yang bidang pekerjaannya mengharuskan kita wara-wiri kesana kemari) kini, saya masih mengalami kesusahan untuk mulai berolah raga kembali. Makanya saya menyatakan (tadi) bahwa menjalani pola hidup sehat (khususnya rutin berolah raga) bagi saya merupakan hal yang susah dan bahkan memerlukan perjuangan ekstra.

Memetik Hikmah

Tetapi dari pengalaman ini, ada beberapa hal yang menurut saya bisa diambil sebagai hikmah. Pertama, jangan mengganggap remeh apabila kita melewatkan atau tidak melakukan olahraga sehari saja. Mengapa ? Sebab (menurut saya), satu hari saja kita tidak atau melewatkan waktu tidak berolah raga maka sebenarnya kita sedang mengurangi usia kita.

Kedua, dengan berolah raga secara rutin tak hanya sehat dan segar yang kita dapatkan. Lebih dari itu, keseimbangan jiwa juga kita rasakan. Bukankah ada ungkapan sederhana bila sehat apabila tercapai keseimbangan antara fisik jasmaniah dan rohaniah (atpi jangan tanya siapa pencipta ungkapan ini).

Ketiga, membantu kita belajar akan komitmen. Melakukan satu atau dua kali olahraga mungkin menjadi hal yang mudah. Tetapi bagaimana jika dilakukan secara rutin lebih-lebih jika seseorang itu merupakan individu pekerja yang sibuk ? Saya yakin, tak semua mampu. Di sinilah kita diuji dan diajarkan pada komitmen. Belajar dari pengalaman saya, menurut saya komitmen inilah yang menjadi kunci kita dalam melangkah ke arah yang lebih sehat. Komitmen yang menjaga kita untuk tetap setia melakukan olahraga walau dalam kondisi tersulit pun.

Akhirnya, yuk kita berolah raga ! Kebetulan besok merupakan hari yang baru dari tahun yang baru. Adalah hal yang sangat positif jika kita mengawalinya dengan berolah raga dalam menikmati hari tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun