Mohon tunggu...
Lini Zurlia
Lini Zurlia Mohon Tunggu... -

Perempuan berdarah Jawa-Sumatera, pecinta perdamaian, pendamba kesetaraan relasi maskulinitas vs feminitas. Kesemuanya menjadi impian yang tak berkesudahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian Cinta Sesama

10 Februari 2014   13:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menari tak menepi

Bermandi peluh enggan berhenti

Menapaki hasrat cinta penuh gairah

Terus

Lagi

Terus

Lagi

Terus

Tarian cinta

Bergelombang dalam pelukan perempuanku

Perempuan tampan nan menggoda

Menari

Menari

Menari...

Menepi sejenak

Sedikit meng-aduh

Membisik ruang hati, penuh tanya

Tiada pernah kupesankan pada Tuhan

Menunai kasih bermandi peluh pada perempuanku

Cinta hadir jua tiada permisi

Menusuk relung hati

Menghujam sangat tajam

Perempuan tampan itu sungguh menggoda

...dan aku kembali menari

Jatuh dalam gelombang tarian

Tarian cinta sesama

Terus

Lagi

Menari

Untuk Perempuanku

Jakarta, 30 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun