Mohon tunggu...
lin istianah
lin istianah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Yuk saling sharing pengalaman. Saya guru PAUD dari Pamekasan Madura

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Orang Kaya Berotak Kanan dan Orang Miskin Berotak Kiri?

22 Oktober 2017   13:47 Diperbarui: 23 Oktober 2017   18:54 4210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Selama ini kebanyakan dari kita hanya mengetahui dan memahami otak itu terbagi menjadi dua, yaitu otak kanan dan otak kiri. padahal, sebenernya otak itu terbagi menjadi tiga, yaitu otak kanan, otak kiri dan otak bagian tengah. Otak kiri lebih identik dengan beripikir yang rasional, berpikir abstrak dan objektif, sedangkan otak kanan lebih cenderung berpikir yang relasional, konkret dan subjektif, dan otak tengah dipahami sebagai penghubung antara otak kanan dan otak kiri.

Dalam realitas sosial, cara kerja otak kanan dianggap lebih ungul daripada cara kerja otak kiri.Misalnya, dalam dunia bisnis, banyak orang yang tidak mempunyai pendidikan tinggi justru nenjadi atasan atau memiliki karyawan yang pendidikannya jauh lebih tinggi daripada atasannya. dari fenomena ini, banyak yang memahami bahwa pengusaha berotak kanan dan karyawan berotak kiri, orang kaya berotak kanan dan orang miskin berotak kiri,.

Bukan hanya itu, penggunaan otak kanan dan otak kiri sering dikaitkan pada perilaku atau kebiasaan kehidupan sehari-hari, misalnya dalam membaca al-quran di mulai dari kanan ke kiri, masuk ke masjid dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri. dalam bahasa inggris "kanan" dan "benar" diterjemahkan dengan istilah "right" sedangkan "kiri" dan "ketinggalan" diterjemahkan "left". 

Bukan hanya itu, dalam keadaan transportasi sering disebutkan gunakan lajur kanan untuk mendahului dan gunakan lajur kiri untuk jalan lambat. ketika seorang penumpang menaiki bis atau kendaraan transportasi umum lainnya, jika mereka ingin turun pasti akan mengatakan "kiri-kiri", dari banyak fenomena itu, banyak yang beranggapan kalau otak kiri diartikan sebagai keterlambatan, kemiskinan dan penurunan, sedangkan golongan otak kanan diartikan sebagai kebaikan, kesuksesan dan kemajuan.

Lalu, bagaiman dengan otak bagian tengah? otak tengah sering dikaitkan dengan kemampuan spiritual, orang yang aktif pada bagian otak tengah dianggap sebagai orang yang baik dalam kecerdasaan spiritualnya. misalnya, jika dia beribadah atau berdoa dia akan tanpak bersungguh-sungguh atau khusyuk, sampai-sampai dia meneteskan air mata. 

dengan banyaknya fenomena "kiri-kanan" seringkali dikaitkan dengan penggunaan otak kanan atau kiri. orang yang berotak kanan adalah orang golongan kanan, dan orang yang mengunakan otak kiri adalah golongan orang kiri.  orang yang berotak kanan selalu identik dengan kemajuan, kesuksesan dan otak kiri identik dengan keterlambatan. 

Pada pendidikan otak kiri dan kanan juga sering disebutkan, pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dikatakan terlalu menggunakan otak kiri dan kurang menggunakannya otak kanan. hanya beberapa persen saja otak kanan digunakan seperti kegiatan olahraga atau musik. sehingga semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka semakin sering menggunakan otak kiri. 

Dengan adanya anggapan seperti ini, orang yang menggunakan otak kanan yang tidak berpendidikan tinggi lebih banyak berhasil. mereka tidak suka berpendidikan tinggi, mereka lebih suka meniti karier sebagai pembisnis dan enterpreneurship karena itu pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan yang harus tinggi. 

Namun mereka lupa, ketika mereka sakit mereka akan periksa ke dokter, seorang dokter pasti harus menempuh pendidikan yang tinggi, bukan hanya itu seorang Bj. Habibie seorang yang berpendidikan tinggi yang berhasil sukses dan justru memiliki penghasilan yang lebih banyak daripada orang yang tidak berpendidikan yang mengaku dirinya sukses.

Perlu kita ketahui, bahwa sebenernya tidak ada orang yang hanya menggunakan kemampuan dengan sebelah otak kiri saja atau kanan saja. karena pada kenyataannya, aktivitas yang dilakukan sebelah kiri sebenernya otak kanan lah yang beraksi, seperti membaca al-quran dimulai dari kanan, menggunakan lajur kanan dalam mendahului, masuk ke masjid menggunakan kaki kanan, pada dasarnya semua kegiatan yang mendahulukan kanan, yang aktif itu adalah otak kiri, bukan otak kanan.

Jadi, sebenarnya dapat disimpulkan kegiatan yang didahului kanan maka otak kiri lah yang lebih aktif dan sebaliknya, orang yang melakukan kegiatan kiri maka otak kanan lah yang aktif. semoga kita tidak salah lagi dalam menafsirkan antara otak kanan dan otak kiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun