Mohon tunggu...
Lintang Herdina
Lintang Herdina Mohon Tunggu... -

quirky smile, warm heart

Selanjutnya

Tutup

Money

Kala Dunia Perbankan di Politisasi

28 April 2014   21:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398668701890301200

Tampaknya isu mengenai rencana di akuisisinya BTN oleh salah satu Bank BUMN di Indonesia semakin sering dibicarakan sepekan terakhir ini. Bahkan cenderung di politisasi.Hal mengenai politisasi ini diucapkan oleh Arif Budimanta di DPR-RI.

Bukan tanpa alasan kata "politisasi" tersebut dari mulut Arif Budimanta. Dia mengatakan ada sejumlah manuver politik dilakukan oleh beberapa pihak dalam menyikapi rencana akuisisi tersebut. Bentuknya, antara lain berupa aksi massa yang dikaitkan dengan momentum pemilu presiden.

Memang, jika melihat foto-foto aksi demonstrasi kemarin sangat marak dengan bentuk politisasi tersebut. Tampaknya banyak pihak yang tidak menginginkan BTN di akuisisi. Alasannya jelas, karena tidak ingin kehilangan celah di Bank yang banyak cacatnya ini.

Akuisisi BTN sendiri tujuannnya jelas, untuk memperbaiki sistem yang cacat yang ada di BTN dengan mengalihkan saham yang ada pada BTN kepada Bank paling sehat di Indonesia, pada saat ini yaitu Bank Mandiri. Daripada BTN terkena likuidasi memang lebih baik diakuisisi saja. Apalagi BTN sudah menjadi mitra rakyat dalam hal perumahan, sayang jika harus terlikuidasi karena buruknya menejemen di BTN.

Sangat disayangkan memang kalau isu mengenai diakuisisinya BTN ini mendapatkan tekanan politis. Karena akuisisi ini sebenarnya sangat sederhana dan simpel asal transparan dan akuntabel. Kalau semuanya harus dipolitisasi demi kepentingan-kepentingan yang tidak memberikan manfaat maka siap-siap saja Indonesia tidak akan maju.

Source

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun