Mohon tunggu...
Umi Latifah (LinguistikAsik)
Umi Latifah (LinguistikAsik) Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Pencinta Linguistik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Terlanjur atau Telanjur?

14 Juli 2023   18:22 Diperbarui: 14 Juli 2023   18:57 3510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sering kali kita mendengarkan keduanya saling bergantian dalam pengucapan yang menjadikan keduanya digunakan tanpa ada titik terang. Sehingga mayoritas mengenal dan memakai kata "terlanjur" dalam berbagai kesempatan. Misalnya pada judul lagu "terlanjur cinta" yang dinyanyikan oleh Ungu dan Rossa, "Terlanjur mencintaimu" yang dinyanyikan oleh Lestari, "Terlanjur kecewa" yang dinyanyikan oleh Aprilian, dll.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "terlanjur" merupakan bentuk tidak baku dari kata "telanjur." Kata "telanjur" merupakan kara kerja (verba) yang memiliki arti:

  • Terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan
  • Terdorong (tentang perkataan); sudah terkatakan
  • Sudah terdahulu mengerjakannya (melakukannya)
  • Sudah berlebih-lebihan atau terlampau (banyak, sangat, dan sebagainya)
  • Sudah terlambat (hingga sukar atau tidak dapat ditarik kembali, diulang, dan sebagainya)

Lantas, dari mana asal kata telanjur?

      Menurut Chaer (2012: 196) perubahan fonem dalam proses morfofonemik dapat berwujud: (1) pemunculan fonem, (2) pelepasan fonem, (3) peluluhan fonem, (4) perubahan fonem, (5) pergeseran fonem.

Kata kerja "telanjur" termasuk dalam proses perubahan fonem dalam proses morfofonemik berwujud perubahan fonem. Kata "telanjur" berasal dari kata dasar "anjur" yang diawali oleh prefiks "ter-". Perubahan tersebut melebur fonem "r" pada prefiks "ter-" sehingga menjadi bunyi "l" pada "telanjur." Contoh lain juga disebutkan oleh Chaer (2012: 197) pada contoh kata "belajar" berasal dari kata dasar "ajar" yang diawali oleh prefiks "ber-". Pada proses peluluhan fonem "r" pada prefiks "ber-" sehingga menjadi bunyi "l" pada "belajar."

Jadi, kata "telanjur" melalui proses morfofonemik atau peristiwa berubahnya wujud morfemis dalam suatu proses morfologis berbentuk afiksasi.

Sumber:

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun