Pecahan merupakan istilah dalam matematika yang memiliki bentuk . Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penyederhanaan pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam operasi hitungan sehingga tidak menghasilkan angka terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang sama. Bilangan pecahan biasa merupakan pecahan yang terdiri atas pembilang dan penyebut, dimana pembilang lebih kecil dari penyebut.
   Dalam Bahasa Indonesia, hal di atas termasuk dalam numeralia/kata bilangan yakni kata yang digunakan untuk mengemukakan jumlah atau kuantitas entitas dan konsep. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pecahan merupakan bilangan yang bukan bilangan bulat. Contoh: 1/4, 1/2, 2/4, 2/3.
Lantas bagaimana penulisan pecahan yang tepat sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia?
   Penulisan pecahan bisa menggunakan angka dan huruf. Menurut Eyd V bilangan pecahan ditulis dengan "per-" yang diletakkan pada bilangan penyebut yang mengikutinya. Seperti contoh dalam bahasa baku adalah seperempat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seperempat berarti satu dari empat bagian yang sama banyak.
Contoh: Ia baru menyelesaikan seperempat (1/4) bagian dari tugasnya.
Dari pernyataan tersebut maka partikel "per-" ditulis serangkai dengan bilangan yang mengikutinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H