Jika sebuah kelompok memiliki kebiasaan kerja yang baik tentu mampu menjaga kinerja dan produktivitasnya. Salah satu kebiasaan yang bisa dilakukan adalah melakukan briefing. Briefing merupakan sebuah pengarahan yang diberikan kepada suatu kelompok yang akan mengadakan sebuah acara. Dengan demikian hal tersebut perlu dilakukan agar para anggota kelompok dapat memahami dengan baik kegiatan, aturan, atau kebijakan baru yang telah ditetapkan.
Berbeda dari pengertian briefing merupakan pengarahan dan penetapan awal, debriefing merupakan proses membimbing suatu refleksi pengalaman dengan cara berlatih secara aktif dalam merefleksikan pengalaman dengan mengevaluasi kebaikan atau keburukan, menganalisis keberhasilan dan kegagalan, melihat ulang sebab-akibat perbuatan atau keputusan, dan membuat antisipasi hal-hal yang akan terjadi.
Aktivitas tersebut dilakukan peserta untuk melibatkan diri secara penuh dalam proses melalui diskusi terbuka yang diharapkan menghasilkan pembelajaran dari pengalaman peserta. Debriefing yang baik akan menghasilkan komitmen yang merupakan sikap mental untuk menghadapi masalah serupa pada masa mendatang meskipun dalam bentuk dan situasi yang berlainan.
Pengertian kedua aktivitas tersebut membuat kata tersebut menjadi kata umum digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia juga memiliki padanan yang tepat untuk keduanya. Briefing merupakan bentuk kata kerja dari “pengarahan.” Sedangkan debriefing merupakan “pengarahan akhir.” Padanan dari briefing yaitu “taklimat.” Sedangkan debriefing yaitu “awataklimat.” Namun karena padanan dari keduanya masih kerap susah diterapkan, solusi akhir yang digunakan yaitu menggunakan kata “pengarahan” dan “pengarahan akhir.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H