Salah satu jenis dari ungkapan yaitu "salah satu." Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Ungkapan juga terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih. Gabungan kata ini jika tidak ada konteks yang menyertainya maka memiliki dua kemungkinan:
- Makna sebenarnya (denotasi)
- Makna tidak sebenarnya (konotasi)
Bagaimana dengan ungkapan "salah satu, salah dua, dst?"
      Ungkapan "salah satu" termasuk pada jenis ungkapan pasangan beku. Artinya, pasangan dari kata tersebut tidak bisa dipasangkan dengan kata lain sehingga memiliki makna yang selaras. Sedangkan "salah dua, salah tiga, dst" merupakan gabungan kata yang tidak termasuk dalam ungkapan beku. Ada ungkapan yang sifatnya itu beku, artinya hanya kata tersebut yang dibuat karena alasan khusus.
       Salah dua, salah tiga, dst termasuk jenis kata yang mempunyai keambiguan yang besar. Hal tersebut menjadi penyebab kata tersebut tidak digunakan. Para penutur terdahulu juga hanya menggunakan satu bentuk yang lazim digunakan yaitu "salah satu." Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu mempunyai arti satu di antara yang lain.
      Jadi "salah dua, salah tiga, dst" tidak bisa digunakan. Alternatifnya yaitu menggunakan "dua di antaranya, tiga di antaranya, dst."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H