Mohon tunggu...
Tatik Nunang
Tatik Nunang Mohon Tunggu... -

suka memperhatikan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Merencanakan Umroh plus Jalan-jalan (bagian 1)

21 Maret 2014   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niat utama adalah umroh. Tapi saat bersamaan dengan beberapa libur nasional. Jadi, ijin cuti yang sedikit, bisa dapat hari libur panjang. Kami ijin cuti 9 hari kerja. Tapi, kami bisa melakukan perjalanan selama 16 hari.

Wisata rohani kali ini memang sudah direncanakan. Yang di luar rencana adalah tambahan wisatanya (hongkong – shenzhen – macau).

Setiap melakukan perjalanan, ada urutan persiapan yang perlu dilaksanakan khusus untuk perjalanan ini adalah :

1.Memilih travel biro

2.Memilih dan menentukan paket wisatanya

3.Mendaftar keperluan bawaan

4.Melakukan survey tempat yang menarik, diantaranya tempat yang merupakan ikon setempat dan masuk akal untuk dituju

5.Membuat itinerary

6.Membuat rincian itinerary

7.Menghitung rincian biaya

a.Biaya perjalanan utama

b.Biaya akomodasi perjalanan,

ini termasuk : hotel, makan, transportasi dalam kota

c.Biaya perjalanan tambahan

jika ada atraksi atau tempat yang tidak terdaftar diitinerary tapi menarik untuk dikunjungi saat di tempat.

d.Biaya tidak terduga,

seperti : beli obat jika sakit, beli sandal/sepatu jika rusak, beli jas hujan, dll. atau biaya kemahalan (ada negara yang memberlakukan tarif khusus yang jauh lebih mahal untuk orang asing, negara yang memberlakukan ini diantaranya Malaysia dan/atau Thailand)

Memilih travel biro

Secara umum, semua travel biro sama. Apapun urusannya, meskipun ini adalah wisata rohani. Travel biro tetap saja menjalankan bisnis travel secara umum. jadi untuk travel biro umroh, pilih yang pemahaman keislamannya sesuai dengan yang kita miliki.

Misalnya : Ada travel biro yang katanya mengikuti sunnah nabi. Biro seperti ini biasanya, perjalanan umroh, do’a, atau zikirnya tampak sederhana, karena memang pada dasarnya pelaksanaan umroh dan haji itu adalah sederhana. Banyak orang kurang suka dengan sistem biro ini. Bukan apa-apa, karena semangatnya orang beribadah sehingga jika do’a atau zikirnya sedikit rasanya kurang, jadi biasanya ditambah-tambahi sendiri. Kalau ini berhubungan dengan kepuasan pribadi.

Ada juga travel biro yang mengutamakan zikir, puji-pujian, sholat arbain di masjid nabawi terasa seperti wajib, tambahan-tambahan do’a di tempat-tempat atau situasi khusus dll. Biro seperti ini biasanya disukai oleh orang-orang tua. Karena (ini bagusnya), biro ini biasanya membawa sendiri pembimbing umroh dari tanah air. Dengan rasio jamaah dan pembimbing yang bagus. =1 : 15/20 orang

Ada juga biro dengan alasan kepraktisan, pengiritan dan peningkatan keuntungan, pembimbing diambil dari TKI yang ada di arab sana. Jadi, jamaah bertemu dengan pembimbingnya saat keluar imigrasi di bandara king abdul aziz di jeddah. Dan rasio pembimbing dan jamaah semaksimal mungkin =1 :49/50 orang.

Lalu yang mana yang perlu dipilih ?

1.Pilih saja salah satu yang kita anggap baik, atau baik menurut referensi teman yang pernah menggunakan.

2.Yang lokasinya dekat dengan kediaman kita. Ini untuk kepraktisan komunikasi, pengurusan dokumen dll

3.Jika sudah tahu, pilih yang dasar keagamaannya sesuai dengan yang kita anut. Jadi saat pelaksanaannya tidak ada keraguan.

4.Yang paling penting minta informasi sebanyak mungkin. Berkeliling kebanyak biro travel sebelum memutuskan atau memilih salah satunya .

Memilih dan menentukan paket wisatanya

Paket umroh atau haji plus sangat bervariasi. Pilihlah sesuai :

1.Dana yang dimiliki, ini termasuk :

a.Biaya umroh atau haji (biasanya dalam dollar (US$)

b.Biaya tambahan : (Kalau ini dalam rupiah)

-pembuatan pasport (jika belum punya),

-buku kuning kesehatan,

-handling (ini maksudnya adalah biaya pengurusan koper kita).

c.Biaya tambahan lain yaitu, pemenuhan kelengkapan perjalanan. Misalnya : untuk membeli bekal obat-obatan, bekal tambahan makanan (ini sebetulnya tidak perlu, karena masalah makanan sudah dijamin. Tapi jika takut tidak sesuai selera, bisa juga membawa sendiri), kaos kaki, sarung tangan, kerudung, dll

d.Biaya untuk oleh-oleh

e.Biaya untuk persiapan keberangkatan atau kepulangan. (ada suatu kelompok masyarakat, jika pergi/pulang umroh atau haji mengadakan acara pengajian di rumahnya)

f.Biaya ucapan terima kasih/bingkisan bagi tetangga atau teman yang mengunjungi. (ini juga sesuai budaya setempat)

g.Biaya tidak terduga, misalnya : tiba-tiba sakit, harus beli obat tambahan, atau koper rusak, jadi harus beli gantinya, dll.

Biaya-biaya c – f, adalah optional. Artinya, sebetulnya tidak wajib, namun diperlukan secara sosial.

2.Pilih yang penerbangan langsung. Yaitu penerbangan (take off) dari bandara terdekat, langsung (landing) di jeddah atau madinah. Jika :

a.usia sudah sedikit uzur,

b.membawa orang tua,

c.jika kesehatan kurang baik

Penerbangan dari Indonesia ke Arab saudi, dari Medan ± 8 jam,dari Jakarta ± 9 jam, dari Surabaya ± 10 jam.

Penerbangan sekian jam ini, akan sangat melelahkan bagi orang yang dalam keadaan tidak fit.

3.Penerbangan tidak langsung. Artinya penerbangan dengan transit. Ada tersedia banyak pilihan untuk jenis penerbangan ini, yaitu transit di : Singapura, Malaysia, Brunai, Thailand, Hongkong, Turki, Abu dhabi, Dll

Ada yang melakukan city tour di kota transit, jika waktu transitnya cukup lama (7 – 10 jam).

Ada juga yang memang diniatkan sambil jalan-jalan. Seperti penerbangan lewat turki. Jalan-jalan di Turki 3 – 5 hari.

Ada juga yang hanya transit saja, tidak jalan-jalan (jadi jamaah diberikan kamar hotel untuk istirahat). Atau jika transitnya sangat sebentar, bahkan tidak turun dari pesawat.

Jadi pilih sesuai dengan kemampuan (keuangan dan kesehatan) serta kepraktisan dan niat (khusus ibadah atau plus jalan-jalan)

Harga tiap paket umroh/haji plus, sangat bervariasi. Tapi, harga yang ada, sesuai dengan hukum ekonomi. Yaitu, besarnya uang yang dihabiskan, sesuai dengan kondisi barangnya. Jadi, jika paket yang kita pilih lebih mahal dari paket lain atau biro perjalanan lain. Maka, ada kemungkinan, perbedaan harga karena perbedaan tempat tinggal/hotel. Kalau murah, mungkin hotel kita lebih sederhana, jumlah teman sekamar lebih banyak dan lokasinya lebih jauh dari masjid. Dan, jika lebih mahal, ada banyak kemudahan lain. Misalnya : kemudahan pengurusan koper, pengurusan dokumen imigrasi.

Jadi, jika kita memilih yang murah, siap-siaplah mengurusi keperluan kita sendiri. Jika pilih yang mahal, bisa berharap duduk manis. Karena semua urusan sudah ada yang menangani.

Yang terpenting jangan kaget jika ada perubahan. Seperti : perubahan hotel, jadwal berangkat, jadwal pulang (karena ada yang punya pengalaman, pulangnya mundur lebih dari 3 hari).

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun