Mohon tunggu...
Lingkar Hijau Tebo
Lingkar Hijau Tebo Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat lingkungan dan budaya /Seppayung hijau

Sepriadi, Hoby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

PILKADA Tebo 2024: Tolak Ukur Bangkitnya Terah Ketemenggungan dan Ngebi di Tanah Melayu

29 September 2024   15:09 Diperbarui: 29 September 2024   15:25 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun salo, Tumbuhan tanda batas adat yang Di lindungi Di Nagri "Pemayung Adat Pelindung Peseko" (Dokument pribadi)

Pilkada Tebo 2024 semakin mendekat, dan perhelatan demokrasi ini bukan hanya sekedar pemilihan kepala daerah, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal. Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, gelar adat Ngebi dan Ketemenggungan menjadi simbol identitas yang perlu diperkuat. Artikel ini akan membahas bagaimana Pilkada Tebo 2024 dapat menjadi tolak ukur bangkitnya gelar adat tersebut.

 Makna Gelar Adat Ngebi dan Ketemenggungan

Gelar adat Ngebi dan Ketemenggungan merupakan warisan budaya yang memiliki nilai historis dan sosial yang tinggi bagi masyarakat Tebo. Ngebi yang berarti "menyambut" menggambarkan semangat kebersamaan dan persatuan, sementara Ketemenggungan menggambarkan kemampuan untuk beradaptasi dan hidup berdampingan dengan keragaman. Dalam konteks Pilkada, kedua gelar ini bisa menjadi pengingat akan pentingnya menjaga harmoni dalam masyarakat. Baik menengah ke atas, maupun menengah ke bawah.

Pilkada sebagai Momentum Budaya lokal

Pilkada Tebo 2024 bukan hanya sekadar ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai budaya. Calon pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dapat menjadi panutan bagi masyarakat. Ini merupakan saat yang tepat untuk mengajak masyarakat kembali merenungkan, Untuk menentukan pilihan yang akan berpengaruh kepada pola pemerintahan dan kehidupan politik lima,Sepuluh dan bahkan tigapuluh tahun kedepan,  Yang mana akan menenukan pergesarean trah dan keturunan kepemimpinan bagi generasi muda dan melenial saat ini.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tebo 2024 menjadi sorotan utama dalam dinamika politik lokal, tidak hanya karena persaingan ketat antara calon-calon yang berlaga, tetapi juga karena peran signifikan yang dimainkan oleh trah adat Ketemengungan dan Ngebi dalam proses tersebut. Artikel ini akan mengkaji tolok ukur kebangkitan kepemimpinan krismatik dari kedua trah adat tersebut dalam konteks Tambo Adat dan dampaknya terhadap hasil Pilkada Tebo 2024.

Head to Head PILKADA Tebo 2024

Pilkada Tebo 2024 mempertemukan dua pasangan calon utama:

  • Aspan-Wartono Triysm Kusumo: Pasangan yang saat ini unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 64,8% menurut survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
  • Agus Rubiyanto-Nazar Efendi: Pasangan yang meraih tingkat keterpilihan sebesar 31,2%, dengan 4% pemilih belum menentukan pilihan.

Keunggulan Aspan-Wartono didukung oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas Batak Karo yang menilai mereka sebagai pemimpin inklusif dan merangkul keberagaman suku serta agama di Tebo.

Pengaruh dan peran Trah Adat Ketemenggungan dan Ngebi dalam Politik Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun