Mohon tunggu...
Lingkar Hijau Tebo
Lingkar Hijau Tebo Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat lingkungan dan budaya /Seppayung hijau

Sepriadi, Hoby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tafsir Pemilih Melenial PILKADA 2024, Skematis Dinasti Politik dan Oligarki Tebo

26 September 2024   06:41 Diperbarui: 26 September 2024   06:41 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Sejarang Perang Sabil Teluk jambu Tebo (Dokumen Pribadi)

Generasi milenial dalam kehidupan sehari-hari tidak bias terpisah dengan digitaisasi, Dalam berbagi dan memperoleh informasi. Terutama dalam penggunaan media sosial dan internet. Sudah menjadi kebutuhan merka terkait memperolah isu-isu politik, termasuk bagaimana dinasti politik dan oligarki memimpin tebo sebelumnya,Sehingga dapat mempengaruhi Banyak milenial yang skeptis terhadap keberlanjutan dinasti politik karena mereka melihatnya sebagai ancaman terhadap generasi penerus dalam kepemimpinan kedepan.

Sehingga Melalui platform digital, milenial juga lebih vokal menyuarakan pandangan serta penilaian mereka tentang isu ini terbaru.  Di jejaring Media sosial, Sehingga menjadi ruang bagi mereka untuk berdiskusi, menyebarkan informasi, menilai dan mengkritik elite politik yang dianggap tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat. Hanya terfokus dalam hal memperkaya diri serta golongan elitnya.

Skeptisisme Terhadap Dinasti

Banyak pemilih milenial cenderung skeptis terhadap calon yang berasal dari dinasti politik. Mereka menginginkan perubahan dan inovasi dalam kepemimpinan, Namun tidak kuat menahan godaan. Dan sering kali melihat dan sadar jika kandidat dari dinasti sebagai perwakilan dari kekuasaan yang stagnan. Sehingga memiliki sifar ke ragu-raguan dalam menentukan pilihan. Namun Dalam penelitian yang dilakukan oleh lembaga survei, 65% pemilih milenial di Tebo menyatakan lebih memilih kandidat yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan pejabat sebelumnya serta tidak terkonta minasi oleh  politik Dinasti dan Oligarki.

Harapan akan Transparansi

Milenial juga menuntut transparansi dalam pemerintahan. Mereka lebih cenderung memilih kandidat yang menawarkan program-program yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam era digital, informasi mengenai calon pemimpin mudah diakses, dan pemilih milenial sering kali melakukan riset mendalam sebelum memberikan suara. Oleh karena itu, kandidat yang mampu berkomunikasi dengan baik melalui media sosial dan platform digital yang tidak mengadung hoax berpotensi menarik perhatian mereka.

Keterlibatan dalam Gerakan Sosial

Milenial di Tebo juga aktif terlibat dalam gerakan sosial dan isu-isu yang relevan, seperti lingkungan dan keadilan sosial. Mereka lebih memilih kandidat yang tidak hanya fokus pada politik, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial. Kandidat yang dapat menunjukkan komitmen terhadap perubahan sosial cenderung akan mendapat dukungan dari pihak melenial.

Pemilih milenial di Indonesia cenderung lebih kritis terhadap dinasti politik dan oligarki, dengan mayoritas dari mereka menginginkan perubahan yang lebih demokratis dan inklusif. Namun, respons mereka juga bervariasi, tergantung pada latar belakang, akses terhadap informasi, dan pragmatisme politik. Pemimpin yang mampu merangkul keinginan milenial untuk transparansi, keadilan, dan inovasi politik akan lebih mungkin mendapatkan dukungan dari generasi ini dalam pemilu mendatang.

Dinasti politik dan Oligarki Perspektif Melenial

Respons mereka dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pengalaman hidup di era reformasi, akses informasi yang lebih luas melalui teknologi, serta keinginan untuk perubahan yang lebih progresif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun