Mohon tunggu...
Linggar Agus Pambudi
Linggar Agus Pambudi Mohon Tunggu... -

Kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan untuk Masa Depan

17 Desember 2010   00:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1292546118343600819

Pendidikan adalah salah satu komponen penting dalam proses menuju perkembangan suatu bangsa.Karena pendidikan membawa perubahan yang berarti ke arah yang lebih baik,ke arah kemajuan bersama.Tanpa adanya pendidikan kita tak lain halnya dengan Masyarakat purba yang hidup di dunia modern.Namun apakah pendidikan yang ada di Indonesia sudah seperti yang diharapkan?Apakah anak didik sudah bisa menyerap ilmu yang diberikan?

Jika saya boleh meminta kepada Mentri Pendidikan, jika saya boleh mengusulkan saya berharap ada sebuah trobosan baru dalam dunia pendidikan.Menurutku, anak-anak, generasi muda yang sedang mendapat pendidikan untuk meraih masa depan, kekurangan satu bagian penting dalam rangkaian pendidikan mereka. Kesempatan untuk lebih mengenal diri, mematut apa yang telah didapat, mengadaptasi dan kemudian kesempatan untuk menjalankan keilmuan yang diperolehnya sesuai dengan jati diri.

Proses pembelajaran adalah proses panjang yang terbentuk dalam rangkaian sbb :

1. Membaca di awal 2. Mendengarkan guru/ pengajar dalam menyampaikan ilmunya (saat itu sang murid berusaha meng-link apa yang telah dibaca dengan apa yang didengar) 3. Mengulangi pelajaran dan berusaha mengembangkan dengan jati dirinya.

Sayangnya, rangkaian tersebut sudah jarang, dapat dilakoni secara utuhPagi-pagi.. sekali, anak-anak ini sudah bergegas menuju tempat menimba ilmu, kadangkala.. sarapan di kendaraan (atau malah belum sempat sarapan ya? dan sarapannya jajan di istirahat pertama, kurang lebih jam 9an.. ), mata belum terbuka, degan  masih terkantuk-kantuk dalam perjalanan menuju sekolah.. (di Jakarta, sekolah mulai jam 6.30 pagi) apalagi mau baca-baca buku,… sepertinya jadi hal yang mustahil.

Disekolah.. dengan jumlah murid yang banyak dalam satu kelas (kadang kala mencapai 40 anak dengan 1 guru) Standrat materi juga sangat tinggi.. Dalam kondisi tak ideal tersebut, jika boleh, saya berharap paling tidak anak-anak masih punya kesempatan sebesar 50% efektif menyerap ilmu. (bisa kah?)

Sekolah, rata-rata berakhir diatas jam 2 siang.. untuk sekolah khusus bisa diatas jam 16.30. Kontrol makan siang?…tidak semua sekolah menyediakan makanan sehat apalagi katering.. bawa dari rumah??? sebuah tantangan lagi untuk para ibu juga murid-murid yang bersangkutan.

Pulang sekolah,Sebagian ada yang sudah langsung K.O.. sebagian lagi masih bersemangat untuk mengikuti pelajaran tambahan. Yang jelas.. Pekerjaan Rumah dan bahan-bahan ulangan juga sudah menanti…. (PR sekarang banyak yang mengandalkan search engine. Yang penting “copy”, “paste” lalu “print”.. “kumpul”kan pada bapak/ibu guru”. Selesai sudah..tanpa sempat membaca apa yang diserahkan).Pengenalan materi sebelum belajar.. jelas sudah terlewat… mendengarkan guru.. juga tak maksimal.. mengadaptasi dan menjalankan keilmuan sesuai jati diri… hmmm ini yang sepertinya teramat sangat tak didapat.

Mungkinkah pendidikan yang ada bisa merubah keadaan ke arah yang lebih baik?Mari kita renungkan bersama,semoga di suatu saat nanti ada suatu sistem baru yang mampu menggantikan metode lama pembelajaran sehingga diharapkan pembelajaran yang ada menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun