Berikut adalah arsip kultwit saya seputar bahaya trading:
- Sebagai Wealth Manager, saya selalu menganjurkan klien saya untuk menjauhi daytrading: jual beli saham dalam waktu pendek.
- Banyak kisah trader sukses yang bisa kaya mendadak. Bahkan banyak yang mendokumentasikan pengalamannya secara bombastis dalam buku.
- Ada pedoman dalam dunia investasi: "high risk high return". Bisa kaya mendadak, so pasti bisa miskin mendadak donk.
- Selain itu, tiap kali Anda melakukan jual beli, Anda akan dikenai biaya oleh broker. Semakin sering, semakin besar uang Anda digerogoti.
- Ketika Anda melakukan trading, Anda bekerja aktif untuk mencari uang. Bukankah lebih baik membiarkan uang yang bekerja untuk Anda?
- Trading juga lebih mengarah ke aktivitas spekulasi. Anda bertaruh perubahan harga jangka pendek. Mirip "nanti malam Arsenal menang apa kalah?".
- Plus, trading itu adalah fulltime job. Bahkan sebagai ibu rumah tangga pun, Anda kan punya kewajiban mengurus anak dan suami bukan?
- Belum lagi stress nya kalau Anda loss dalam aktivitas trading Anda, atau tidur Anda juga jadi ga nyenyak. Dihitung loh itu biayanya.
- Dan kultwit dari @pakarsaham mengkonfirmasi kekhawatiran saya "90% trader hny sampai pd level ini,mereka biasanya kapok,berhenti trading"
- Sehingga, kecuali Anda memang serius, komit 100%, menjadikan trading sebagai jalan hidup Anda, stay away from trading.
- Ini contoh trader yang memang benar-benar serius : http://bit.ly/p8EHEt . Siapkah Anda memiliki komitmen semacam itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!