Mohon tunggu...
Lingga Madu
Lingga Madu Mohon Tunggu... -

An MBA Scholar, A Wealth Manager, A Movie Otaku, and A Dog Lover.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bail-Out Mu Itu Palsu, Cyin!

16 September 2011   02:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:55 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

China akan menyelamatkan Italia yang diambang krisis. Membeli hutang-hutang busuknya. Saham seluruh dunia naik. Menurut saya, hal ini adalah tindakan plg bodoh yang bs dilakukan oleh China : membawa krisis Eropa langsung ke jantung perekonomian Asia. Efeknya buat Indonesia apa? Kalau Eropa kolaps, China kolaps. China kolaps, efeknya ke kita besar bgt. Berapa barang Anda yang 'Made in China'? Harusnya negara-negara yang lagi sakit itu jangan disuntik narkoba dunk. Gak memecahkan masalah. Mereka harus niat bangkit sendiri. Naik turunnya ekonomi itu siklus alam. No goverment can stop the march of time, fool Mother Nature, or repeal the law of gravity. Kata kunci utk menyelamatkan negara penuh hutang itu bukan "BAIL-OUT". The one and only keyword is : "AUSTERITY" (baca: Tobat Maksiat). "Bail-out" itu tidak pernah menyelesaikan masalah dan hanya menimbulkan Moral Hazard : "Ah, emang kenapa kalau gw jalannya ngawur? Maksiat? Sebodo amit. Santai aje. Nanti juga ada yang nolong.". Mirip seorang anak pecandu narkoba yang ayahnya seorang pejabat. Masuk penjara pun, nanti akan ditebus ayahnya. Plus, biasanya, setelah ditolong, mereka bukan tobat, tapi tambah nekat. Yunani pun begitu. Maksiat mereka adalah : praktek akuntansi yang "kreatif". Simsalabim. Tau-tau nambah digit di atas laporan. Dan lucunya : mereka memohon-mohon minjem uang dr Jerman. Untuk apa coba tebak? Bayar utang mereka ke Jerman juga #kemudianHening Sehingga "bail-out" itu haram ya tweeps. Jadi, ingat lain kali kalau ada kejadian bail-out trus saham naik: Oh, itu palsu. Sungguh palsu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun