Mohon tunggu...
Lingga Madu
Lingga Madu Mohon Tunggu... -

An MBA Scholar, A Wealth Manager, A Movie Otaku, and A Dog Lover.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Manajer Investasi Aja Kalah Sama Anak Kecil

14 September 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di artikel sebelumnya, saya berjanji untuk menceritakan sebuah kisah yang unik. Kisah mengenai bagaimana 2 orang anak kecil yang berhasil mengalahkan Manajer Investasi profesional. Kok bisa? Nah, ikuti kultwit saya tentang #randomwalk ya :


  1. Cerita ini dimulai dengan seorang Bapak dan dua orang anaknya yang hiperaktif di London, suatu malam natal tahun 1990.
  2. Sang bapak ini muak dengan prediksi saham para manajer investasi yang "sok tahu". Dia memutuskan untuk menantang mereka.
  3. Sang bapak lalu membuka lebar halaman koran bisnis, bagian listing saham. Lalu, dia memberikan 20 buah pin pada kedua anak kecilnya, Zoe dan Oliver.
  4. Zoe dan Oliver diminta menancapkan secara acak 20 buah pin itu pada koran bisnis yang dibuka lebar bapaknya di lantai. 1 buah pin mewakili 1 saham.
  5. Dari situ, terpilih secara acak 20 saham "pilihan" Zoe dan Oliver. 20 Saham tadi dijadikan sebuah "reksadana" oleh Sang Bapak.
  6. Tidak selesai sampai di situ, "reksadana" Zoe dan Oliver ini dikirim ke rekannya yang bekerja di koran untuk dimuat.
  7. Mau tahu hasilnya? Ternyata reksadana Zoe dan Oliver memiliki performa di atas rata-rata manajer investasi di UK.
  8. Bahkan pernah reksadana Zoe dan Oliver menduduki peringkat top 5% di antara semua reksadana yang ada di UK. Sang Bapak berhasil membuktikan bahwa 2 anak kecilnya berhasil mengalahkan hampir semua manajer investasi di UK.


Sang Bapak adalah Tony Levene. Kolumnis untuk koran Guardian Money di London

Moral dari cerita ini adalah "saham itu bundar" #eh maksudnya, saham itu unpredictable. Tidak dapat diprediksi. Seperti yang saya singgung di artikel sebelumnya: Jangan mudah percaya Berita X, Teman Y, dan Pakar Saham Z. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan. Selain itu, Tidak ada yang punya Bola Kristal Ajaib. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Kecuali Mama Lauren #eh

Saham / RD apapun yang Anda pilih itu baik, asal (1) terdiversifikasi (2) disimpan untuk jangka panjang. Jadi, ga usah pusing milih saham atau RD yang bagus. Lebih penting: mulailah invest dari sekarang. Tiap bulan. Disiplin.

PS : For the finance geeks out there, kultwit ini sebenarnya adalah pembuktian teori Random Walk yang diciptakan oleh Burton Malkiel. Sehingga (secara teoritis), analisis teknikal apapun tidak dapat membantu Anda memprediksi masa depan. Itu kenapa, 2 orang anak kecil dapat mengalahkan seorang manajer investasi yang dipersenjatai dengan segudang indikator dan 15 buah monitor.

Owh iya. Awal tahun 2011 ini A Random Walk Down Wall Street sudah keluar revised editionnya. Recommended bagi Anda yang skeptis dan masih penasaran dengan kisah dan statement saya di atas :D

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun