Mohon tunggu...
Linggahayu
Linggahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Mahasiswi mendekati semester akhir yang dapat dikontak melalui Instagram @linggahayu. Menyukai segala sesuatu yang tidak buru-buru, cita-cita slow living di kota yang dingin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sesuatu di Museum Benteng Vredeburg

25 Desember 2023   08:00 Diperbarui: 25 Desember 2023   08:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur t'lah tiba! Saatnya berkeliling Jogja!

Bukan berkeliling sih, lebih tepatnya.. mampir! Hihi. Mungkin sebagian besar pembaca berdomisili Yogyakarta sudah amat sangat familiar dengan Museum Benteng Vredeburg yang letaknya dekat dengan nol kilometer.

Benteng ini berdiri gagah dengan dominasi warna putih yang megah, luas sekali. Pada sisi kanan sebelum masuk ke dalam benteng, Anda dapat melihat hamparan rumput yang hijau terawat. Tepat di situ, spot favoritku bersama temanku menikmati Malioboro dengan suasana yang lebih tenang. 

Dari situ, kita bisa memandang seberapa hiruk-pikuknya pusat kota Yogyakarta yang setiap hari tanpa henti dikunjungi oleh orang-orang yang mencintai kota ini.

Dokpri: Hamparan Rumput Vredeburg
Dokpri: Hamparan Rumput Vredeburg

Memang tujuan utama saat berkunjung ke museum adalah untuk mengamati peninggalan sejarah, mempelajarinya adalah bentuk rasa menghargai kita terhadap tokoh yang telah berjasa bagi negeri ini. Namun menikmati setiap hal yang kita lakukan di hidup ini dengan cara yang lain daripada yang lain, tidak ada salahnya, kan?

Benteng ini dulunya dibangun atas keinginan Belanda yang katanya ingin menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Ada udang dibalik batu, ternyata dibalik dalih tersebut Belanda memiliki maksud untuk mempermudah mengontrol perkembangan kraton. 

Benteng ini dipindahtangan ketika Jepang menguasai Yogyakarta, Jepang memakai beberapa ruangan untuk tempat tawanan orang Belanda dan Indonesia yang melawan Jepang, beberapa ruangan lain digunakan untuk markas dan gudang senjata Jepang.

Pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Benteng diambil alih instansi militer republik Indonesia. Namun pada saat agresi militer Belanda II, benteng dijadikan markas oleh Belanda. 

Oleh karenanya, pada peristiwa Serangan Umum pasukan TNI menjadikan benteng ini salah satu sasaran untuk menaklukkan pasukan Belanda. Setelah Belanda mundur, benteng dikelola oleh APRI (referensi: Dinas Kebudayaan Yogyakarta).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun