Pemandangan yang cukup sering kita lihat di Indonesia, Ibu-ibu berseragam kotak-kotak berwarna merah putih dan menenteng tas berisikan beberapa pak yakult. Kadang, ada sedikit rasa kasihan melihat ibu-ibu yang terlihat lelah menawarkan dagangan yakult-nya. Tapi ternyata, strategi inilah yang membuat Indonesia menjadi pasar tersuksesnya Yakult!
Dikutip dari akun @belajarlagiHQ di aplikasi twitter, thread mengenai Yakult dan strateginya ini memperoleh banyak atensi. Pasalnya, thread yang ditulis terasa "understanable" dan "relateable" bagi masyarakat Indonesia yang sudah akrab dengan Ibu-ibu berseragam kotak merah putih. Thread yang ditulis Belajarlagi ini mencapai 32,5 ribu suka dan sempat membawa nama Yakult trending pada 10-11 Juni 2022.
Adapun strategi marketing Yakult yang ditulis oleh @Belajarlagi pada 10 Juni 2022 adalah:
- Ikut "srawung" dengan konsumennya
Belajarlagi menjelaskan bahwa keunggulan dari strategi door to door ini membuat penjual dekat dengan konsumen. Akhirnya ikatan emosional dengan onsumen terbangun dan bisa meningkatkan loyalty serta service satisfactionnya. Selain itu, yakult bisa tau apa yang cistomer butuhkan untuk mengimprove produknya.
- Branding "family" Yakult
Pada poin ini, Yakult ingin branding "minuman keluarga" yang kuat pada konsumen. Dan Yakult berharap Yakult Lady bisa memberi edukasi serta direct selling ke setiap keluarga. Dari segi produk bundlenya, Yakult sengaja memberikan 5 pcs per pack yang jumlahnya pas untuk satu keluarga kecil.
- Combine Strategi
Yakult juga aktif ddan memaksimalkan strategi digital. Dari media sosial sampai digital ads. Mereka mengkombinasikan strategi tradisional dan digital agar dapat menjangkau konsumen juga.
Belajarlagi mengungkapkan salah satu contoh keberhasilan Yakult di era sekarang adalah, trend minuman kekinian yang dicampur Yakult membuat salesnya cukup naik.
Pada thread yang dituliskan oleh Belajarlagi, Â banyak komentar dari netizen yang merasa cukup relate sampai beberapa komentar nyeleneh yang cukup membuat tertawa.
Pada balasan yang diunggah oleh @aarief_budiman, ia mengatakan bahwa keunggulan dari door to door adalah bagaimana membeli Yakult dengan Yakult Lady dirasa lebih menyenangkan, selain membeli yakult ia juga dapat sekalian mengobrol dengan ibu-ibu penjual ini. Di akhir komentar, ia berpendapat bahwa Yakult Lady merupakan suatu langkah pemberdayaan perempuan.
"Beli Yakult di "Yakult lady" lebih menyenangkan dari pada beli Yakult di super/mini market. Karena mbaknya/ibunya bisa diajak ngobrol, sementara kulkas Indomaret/Alfamart/Transmart gak bisa diajak ngobrol. Saya ngeliatnya Yakult Lady ini justru pemberdayaan perempuan."
Pada komentar yang lain, @___natsukashii menambahkan testimoninya terhadap Yakult Lady dn bagaimana Yakult Lady ini menggunakan teknik "srawung" secara profesional.
"Tetangga ada yg jadi ibu yakult, biasanya orangnya kyk ceplas ceplos tipe orang yg seneng cerita dan pas mode ibu yakult pake seragam wuhh profesional bgt cara ngomongnya jadi beda (tetep ramah tp kek ada yg beda gitu)"
Nah, setelah beberapa saat saya scroll komentar, ada satu hal yang menarik perhatian saya. Menurut @tia_bebby, loker untuk Yakult Lady dikhususkan untuk ibu-ibu terutama single parent. Untuk ibu-ibu bersuami, harus mendapatkan izin dari suami.
Komentar dari @tia_bebby ini menjawab pertanyaan dari @pringgolakseno yang sempat heran mengapa ia selalu melihat ibu-ibu sebagai Yakult Lady dan tidak pernah melihat anak muda.
Strategi "srawung" dari Yakult ini ditiru oleh Cimory yang beberapa salesnya menggunakan strategi ini. Memang sih, "srawung" adalah hal yang dapat menarik konsumen dengan mudah di Negara yang ramah ini.
Srawung sendiri merupakan kata dari bahasa jawa yang berarti kumpul, bertemu, atau berinteraksi. jika pembeli sama-sama ibu paruh baya, srawung ini terkadang menjadi sesi curhat dan bertukar cerita. walach, emak-emak banget.
Bagaimana menurut Kompasianer, apakah teknik door to door atau teknik "srawung" termasuk marketing yang efektif?
Begini beberapa komentar lucu warga twitter :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H