Selain terkenal dengan ukirannya, Jepara dikenal pula dengan seni pahat dan patung dari kayu. Tepatnya di Desa Mulyoharjo, banyak sekali pengrajin patung dengan beragam bentuk serta ukuran.Â
Selain patung, pengrajin di Mulyoharjo juga membuat perabotan, asbak sampai gantungan kunci. Desa Mulyoharjo termasuk dalam Desa Wisata Industri Kreatif (DEWINDIF).
Pada kawasan ini, dapat ditemukan jajaran rumah yang halaman depannya diisi dengan kerajinan patung. Pemandangan yang sangat familiar jika anda berkunjung ke kota jepara.Â
Di beberapa daerah, halaman rumah juga dipenuhi dengan kayu yang masih belum dibentuk, maupun rumah yang merangkap dengan meubel.
Ketika melewati jalan Mulyoharjo, anda dapat melihat aneka ragam patung. Patung didominasi dengan bentuk hewan, seperti pada gambar sampul yang berbentuk naga. Namun, ada pula patung yang berbentuk menyerupai manusia, sampai berbentuk tumbuhan.
Menurut warga setempat, banyak wisatawan yang mampir dan membeli kerajinan ukir dan pahat maupun souvenir kecil seperti gantungan kunci disana. Tak jarang pula wisatawan yang hanya ingin berkunjung dan melihat lihat.Â
Harga souvenir dan kerajinan patung beragam, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Tergantung dengan tingkat kesulitan serta ukuran yang dibeli.
Mayoritas masyarakat Jepara berprofesi sebagai pengrajin, atau pekerjaan yang berhubungan dengan kayu. Hasil kerajinan oleh pengrajin Jepara sangat laris di pasaran. Barang kerajinan yang dihasilkan juga tak jarang menarik perhatian masyarakat luar kota sampai luar negeri.
Hal ini menjadikan profesi dalam hal per-kayu-an menjadi menarik dan dijadikan profesi tetap oleh masyarakat Jepara. Jangan salah, pendapatan meubel maupun pengrajin kayu dapat mencapai angka yang tinggi lho!Â
Penulis seringkali menemukan pengusaha meubel memiliki tidak hanya satu rumah, terkadang meskipun rumah yang lain tidak dihuni, rumah akan tetap berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang kerajinan dari kayu.