Berdasarkan permasalahan tersebut , dirancanglah perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) yang menjadi salah satu alternatif solusi terpilih adalah menggunakan sumber belajar selain buku paket contohnya Modul, mengunakan media pembelajaran inovatif seperti Video dan PPT, serta Guru belum mengimplementasikan model pembelajaran inovatif yang menarik respon peserta didik. Sehingga peserta didik merasa jenuh dalam pembelajaran dan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata.
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses pemecahan masalah dengan tahap-tahap metode ilmiah sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang berbagai masalah yang terjadi di kehidupan nyata dalam upaya menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Model pembelajaran Problem Based Learning mengarahkan peserta didik untuk berinteraksi, mencari jawaban atas suatu pertanyaan dengan cara berkolaborasi. Sehingga kegiatan dalam model pembelajaran problem based learning harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk. Artinya, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik. pembelajarannya lebih mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu peserta didik , mencapai keterampilan mengarahkan diri . guru dalam model ini berperan sebagai penyaji masalah , penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah , dan pemberi fasilitas pembelajaran, selain itu guru memberikan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan intelektual peserta didik. https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/project-based-learning/
Menurut Schunk, pintrich dan Meece dalam Eggen 2012 menyatakan model-model pembelajaran Berbasis Masalah bisa efektif untuk meningkatkan motivasi peserta didik karena mereka memanfaatkan efek motivasi dari rasa ingin tahu, tantangan, tugas autentik, keterlibatan, dan otonomi, semua faktor yang meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar.
Sehingga model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) ini relevan dengan yang mejadi latar belakang masalah, diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik SMAN 3 Kabupaten Tangerang dalam proses pembelajaran sejarah.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
   Berdasarkan Pengalaman saya sebagai guru SMAN 3 KAB. TANGERANG Bahwa masih banyak hal yang belum saya lakukan terutama saat merancang pembelajaran, kurang menggunakan sumber belajar, media belajar dan model pembelajaran yang inovatif, hal ini menyebabkan :
- Peserta didik kesulitan memahami materi pembelajaran
- Rendahnya hasil belajar peserta didik , atau belum mencapai nilai KKM yang diterapkan oleh sekolah
- Peserta didik kesulitan dalam mengerjakan soal berbasis HOTS. Peserta didik kesulitan memahami maksud soal dan jawaban yang diberikan peserta didik terkait soal HOTS tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan.
- Rendahnya motivasi belajar peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
- Pemanfaatan teknologi dalam inovasi pembelajaran perlu ditingkatkan kembali agar proses pembelajaran menarik minat peserta didik.
- Minat peserta didik yang masih kurang untuk belajar Sejarah
- Pembelajaran hanya berjalan satu arah (Teacher center)
Berdasarkan permasalahan tersebut , dirancanglah perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) yang menjadi salah satu alternatif solusi terpilih adalah menggunakan sumber belajar selain buku paket contohnya Modul, mengunakan media pembelajaran inovatif seperti Video dan PPT, serta Guru belum mengimplementasikan model pembelajaran inovatif yang menarik respon peserta didik. Sehingga peserta didik merasa jenuh dalam pembelajaran dan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata.
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses pemecahan masalah dengan tahap-tahap metode ilmiah sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang berbagai masalah yang terjadi di kehidupan nyata dalam upaya menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Model pembelajaran Problem Based Learning mengarahkan peserta didik untuk berinteraksi, mencari jawaban atas suatu pertanyaan dengan cara berkolaborasi. Sehingga kegiatan dalam model pembelajaran problem based learning harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk. Artinya, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri, mengerjakan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil berupa suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik. pembelajarannya lebih mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu peserta didik , mencapai keterampilan mengarahkan diri . guru dalam model ini berperan sebagai penyaji masalah , penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah , dan pemberi fasilitas pembelajaran, selain itu guru memberikan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan intelektual peserta didik. https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/project-based-learning/