Mohon tunggu...
Lindy chriscianto
Lindy chriscianto Mohon Tunggu... -

hidup berawal dari mimpi. saat salah satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka. hanya seringkali kita terpaku begitu lama pada pintu yang tertutup sehingga tak melihat yang telah terbuka untuk kita. (hellen keller)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

BERBICARA TELEGRAFIS (TELEGRAPHIC SPEECH)

30 Maret 2015   15:15 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

PSYKOLOGI PERKEMBANGAN: BERBICARA TELEGRAFIS (TELEGRAPHIC SPEECH)

Tahukah Anda apa yang di maksud dengan berbicara telegrafis (telegraphic speech) ?. Ketika berusia 18 hingga 24 bulan, anak-anak biasanya mengucapkan ungkapan yang terdiri dari dua kata. Dalam upaya mengungkapkan makna dari ungkapan yang hanya terdiri dari dua kata ini, anak-anak banyak  mengandalkan bahasa tubuh, nada, dan konteks. Kekayaan makna yang dapat dikomunikasikan anak-anak melalui ungkapan dua-kata ini adalah (Slobin, 1972):

Identifikasi: “ Lihat anjing”

Lokasi: “Buku itu”

Pengulangan: “Susu lagi”

Negasi/sangkalan: “Bukan serigala”

Kepemilikan: “Permen saya”

Sifat: “Mobil besar”

Orang lain-tindakan (agent action) :” Ibu berjalan”

Tindakan objek langsung (action direct object) :”Tabrak kamu”

Tindakan objek tidak langsung (action indirect object) :”Beri papa”

Tindakan  alat (action instrument): “Potong pisau”

Pertanyaan: “Mana bola”

Lalu apa yang di maksud dengan Berbicara telegrafis (telegraphic speech) ? Berbicara Telegrafis adalah penggunaan kata-kata yang singkat dan tepat tanpa menggunakan kelengkapan tata bahasa dan berbicara telegrafis tidak terbatas pada dua kata. “Ibu memberi es krim” dan “Ibu memberi Tommy es krim” merupakan contoh berbicara telegrafis. Begitulah sedikit pengetahuan tentang berbicara telegrafis yang terjadi pada masa perkembangan kognitif tiga tahun pertama. Semoga bermanfaat…!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun