Ketika melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility), sebuah perusahaan bisa mengukur dampak yang dihasilkan dari program sosial maupun lingkungan yang dilakukan. Tentu, pelaksanaan CSR yang tepat sasaran dan berdampak adalah tujuan yang diharapkan sebuah perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan identifikasi keberhasilan atas proyek CSR tersebut. Cara mengukurnya yaitu dengan menggunakan pendekatan Social Return on Investment atau SROI.
Perlu diketahui bahwa antara ROI dan SROI memiliki perbedaan satu sama lain. Meski kedengarannya mirip, tetapi ruang lingkupnya berbeda. ROI atau Return of Investment merupakan sebuah ukuran uang yang diperoleh atau hilang terhadap uang yang diinvestasikan. Sementara SROI lebih menekankan kepada keuntungan dampak lingkungan dan sosial dalam jangka panjang.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkapnya mengenai SROI dan apa untungnya bagi perusahaan!
Apa itu Metode SROI?
SROI adalah metode untuk mengukur nilai yang tidak tercermin dalam laporan keuangan, termasuk faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Jadi, pendekatan ini tidak hanya berbicara mengenai nilai uang, tetapi juga mengukur konsep yang lebih luas.
SROI memiliki keunggulan strategis dibandingkan alat ukur Investasi lainnya yang menitik beratkan pada perhitungan aspek keuangan saja. SROI melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) dari suatu program/proyek yang akan dianalisis untuk mengeksplorasi berbagai dampak yang dirasakan setelah program/proyek tersebut berjalan. Dengan demikian, analisis yang dilakukan akan jauh lebih komprehensif dan implementatif.
Langkah-Langkah atau Tahapan Analisis SROI
Analisis SROI dilakukan melalui empat tahapan yaitu penentuan batasan dan pemetaan dampak, pengumpulan data, pemodelan, perhitungan, dan pelaporan. Setiap tahapan terdiri dari beberapa langkah yaitu:
1. Tahapan batasan dan pemetaan dampak
- Menetapkan parameter untuk analisis SROI
- Identifikasi, penyusunan prioritas, dan melibatkan stakeholder
- Mengembangkan teori perubahan
2. Pengumpulan data
- Memilih indikator
- Identifikasi nilai finansial
- Pengumpulan data
3. Pemodelan dan perhitungan
- Analisis input
- Menambahkan manfaat
- Memproyeksikan nilai masa depan
- Menghitung SROI
- Melakukan analisis sensitivitas
- Menghitung nilai tambah dan payback period (optional)
4. Pelaporan
- Mempersiapkan laporan SROI
- Mengomunikasikan
Sementara itu, dalam melaksanakan analisis SROI perusahaan harus memegang teguh 7 prinsip berikut ini:
1. Involve stakeholders
Pemangku kepentingan harus diinformasikan terkait apa yang diukur dan bagaimana hal ini diukur dan dihargai atau diberi nilai.
2. Understand what changes
Pahami bagaimana sebuah perubahan tercipta dan evaluasi hal ini melalui bukti yang dikumpulkan, kenali perubahan positif dan negatif yang terjadi serta yang tidak terduga dan direncanakan.