Indonesia merupakan salah satu negara dengan kawasan hutan mangrove yang cukup luas. Â Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang resmi dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, diketahui bahwa total luas mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Ha.
Luas tersebut seharusnya menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Mengingat, hutan mangrove tidak hanya bermanfaat sebagai benteng alami pencegah abrasi, tetapi beberapa bagiannya juga dapat diolah bahkan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.
Fun fact, ternyata buah mangrove bisa disulap menjadi produk olahan makanan yang lezat. Â Penasaran kan diolah menjadi apa saja?
1. Kopi
Agak janggal memang terdengar di telinga, kopi tetapi dari buah mangrove. Kok bisa? Well, kopi yang berasal dari buah mangrove memang benar adanya dan banyak ditemukan di masyarakat pesisir.Â
Hanya saja, kopi mangrove belum begitu dikenal oleh masyarakat sekitar karena minimnya akses informasi tentang bagaimana mengolah mangrove. Selain itu, minat masyarakat untuk mencoba inovasi terhadap potensi lokal juga kurang tinggi, sehingga informasi mengenai kopi mangrove tak begitu banyak.
Padahal, cara membuatnya pun gampang! Mengutip dari Wahyudin Hasan dkk (2022), proses pembuatan kopi mangrove dapat dilakukan melalui tujuh tahapan yaitu:
- Pengambilan buah mangrove,
- Pengupasan,
- Pemotongan,
- Perendaman,
- Penjemuran,
- Sangrai,
- Penggilingan dan penyajian.
2. Sirup
Selain kopi, buah mangrove juga bisa diolah menjadi sirup. Rajis, dkk (2017) menjelaskan bahwa buah mangrove jenis Sonneratia caseolaris telah banyak diolah untuk dijadikan beberapa produk pangan seperti jenang, dodol, selai, dan sirup.
Sayangnya, rasa asam dalam buah papeda membuat masyarakat enggan mengonsumsi buah tersebut secara langsung. Padahal, di beberapa daerah pesisir produk olahan sirup mangrove banyak ditemui di industri rumah tangga,
3. Tepung
Jenis mangrove Bruguiera gymnorrhiza atau biasa disebut buah lindur juga bisa diolah menjadi tepung untuk membuat roti, kue, dan produk olahan lainnya.
Mengutip dari Hamzah, dkk (2022), buah lindur di beberapa tempat dikonsumsi oleh masyarakat pesisir. Biasanya, masyarakat mengonsumsi dengan cara mencampurkan dengan nasi.