Kanker kolorektal atau yang lebih dikenal sebagai kanker kolon adalah penyakit kanker dimana sel tumor ganas yang tumbuh di usus besar (kolon) atau terletak dibagian bawah mendekati anus (rectum). Penyakit kanker kolon ini sering kali disebabkan atau diawali dengan sebuah penyakit yaitu polip atau tumor jinak. Pasien yang mengalami kanker memperlihatkan  adanya  stres  dan  depresi yang  ditunjukkan  dengan  perasaan  sedih, putus  asa,  pesimis,  merasa  diri  gagal, tidak  puas  dalam  hidup,  merasa  lebih buruk  dibandingkan  dengan  orang  lain, penilaian  rendah  terhadap  tubuhnya,  dan merasa   tidak   berdaya (Sakiyan, 2014).
Menurut International Agency for Researchon Cancer, (2018) tiga jenis kanker ini menjadi penyebab satu pertiga dari kejadian kanker dan penyebab kematian terbesar dunia. Jumlah penderita kanker kolorektaldi Indonesia menurut Kemenkes RI (2018) yaitu sebanyak 15.985 kasus pada laki-laki dan sebanyak 11.787 kasus pada perempuan.". Di Indonesia, penyakit kanker kolon merupakan penyakit yang sering terdengar. Karena mungkin masih banyaknya masyarakat yang terlalu sering mengonsumsi gorengan atau pola hidup yang kurang sehat.Â
Seperti yang kita ketahui penyakit kanker, belum ada alasan jelas atau belum ada alasan pasti mengapa itu bisa terjadi. Tetapi, ada beberapa hal yang memicu terjadinya penyakit Kanker Kolon ini seperti, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak, sering mengonsumsi minuman beralkohol, pola makan yang kurang serat, dan masih banyak lagi pemicu-pemicunya.
Selain itu ada juga penyebab internal terjadinya penyakit kanker kolon seperti, memiliki keturunan kanker polip, kelebihan berat badan atau obesitas, menderita kelainan genetik  yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP) atau sindrom Lynch.
Walaupun tidak selalu pasti akan menderita penyakit kanker kolon, tetapi hal-hal tadi adalah salah satu pemicunya. Ada beberapa gejala yang dirasakan seseorang penderita Kanker Kolon, yaitu diare atau sembelit, BAB berdarah, kram atau sakit perut, perubahan bentuk dan warna tinja. Kanker kolon ini masih sama dengan penyakit kanker lainnya dimana belum ada pengobatan yang dapat mengobati atau menyembuhkan penyakit ini seratus persen.
Seorang penderita akan mengikuti beberapa pengobatan seperti, operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Operasi yang dimaksud adalah Tindakan dimana bagian usus besar yang mengalami kanker beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya akan dipotong dan diangkat. Namun, Tindakan ini masih belum bisa menjamin kedepannya tidak akan terkena tumor ini lagi, dan operasi ini disesuaikan dengan tingkat keparahan kanker pasien. Tindakan yang diberikan juga akan bergantung dan disesuaikan dengan kondisi pasien.Â
Kita sebagai masyarakat harusnya lebiih peduli terhadap Kesehatan, khususnya dalam mencegah penyakit Kanker Kolon. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan unntuk mencegah penyakit ini. Contohnya, dengan memulai pola hidup sehat, rajin berolahraga, mengurangi konsumsi makanan berminyak dan berlemak, dan terlebih lagi meningkatkan kesadaran untuk makan makanan sehat dan bergizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H