Tema : Marilah sekarang kita pergi ke
Betlehem (Lukas 2:15)
“Student Today Leader Tomorrow” , Mahasiswa hari ini adalah pemimpin hari esok. Seorang sastrawan terkenal di dunia dalam sebuah bukunya mengutip bahwa untuk mengubah suatu bangsa bahkan dunia ini, maka harus di mulai dari dunia kampus/mahasiswa karena dari lembaga inilah kemudian mencetak para sarjana-sarjana dimana mereka inilah yang akan memimpin suatu bangsa kedepan. Para pemimpin yang ada saat ini dan tersebar di seluruh lini kehidupan hampir 99 % adalah produksi dari kampus. Mahasiswa dengan kapabilitas intelektual dan visi yang diperoleh di kampus memiliki kemampuan yang besar untuk memberikan pengaruh di tengah-tengah masyarakat. Kemajuan-kemajuan besar, penemuan-penemuan penting, inovasi dan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi yang dirasakan saat ini berasal dari mahasiswa yang notabene Output dari dunia kampus.
Namun saat ini sering kita mendengar di media massa bahwa mahasiswa justru menjadi penyebab persoalan, misalnya : pencurian rekening lewat internet, demo anarkis, perkelahian dengan aparat yang menyebabkan korban harta benda bahkan jiwa dan berbagai persoalan lainnya. Lebih jauh dari itu kita juga sering mendengar para alumni yang telah berada di dunia kerja dengan terlibat dalam permasalahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merupakan persoalan yang paling ramai diberitakan oleh berbagai media massa, cetak dan elektronik di tanah air beberapa tahun terakhir ini. Mengapa hal ini terjadi..? jawaban sederhana yang dapat diberikan adalah tidak adanya keseimbangan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan spiritualitas (iman/ moral) yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut.
Persekutuan Mahasiswa Kristen ( PMK ) adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di kampus Universitas Muhammadiyah (UNAMIN) Sorong,yang dipercayakan Tuhan untuk membantu menggenapkan Amanat Agung secara khusus pada kalangan mahasiswa yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN).
Visi
“Mempersiapkan Mahasiswa Hari ini Menjadi Pemimpin Hari Esok yang Menjunjung Tinggi Nilai Spiritual, berintegritas, Berkualitas dan Berpengaruh”.
Misi
~ Membina Mental dan Spiritual Mahasiswa UNAMIN
~ Melatih Mahasiswa /i Menjadi Pemimpin yang berkualitas dan Berintegritas
~Mengembangkan potensi yang Dimiliki Oleh Mahasiswa Melalui Minat dan Bakat
~ Membangun Hubungan Komunikasi dan Kerja Sama yang Baik Antar Fakultas
Bertolak dari pertimbangan diatas, maka kami terus melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan dalam kelompok-kelompok AGAPE kepada para mahasiswa/I Kristen yang ada dikampus agar mereka bukan saja memiliki ilmu yang tinggi tetapi juga mereka dapat memiliki sikap hati yang setia melayani Tuhan didalam lingkungan, tempat kerja atau gereja dan kampus.
Kutipan Natal
Bacaan: Lukas 2:25-35
NATS: Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (Lukas 2:34)
Membaca sebuah kutipan dalam pedoman kebaktian Natal sebuah gereja membuat saya berpikir ulang tentang pendekatan saya terhadap Natal:
"Marilah kita dengan sekuat tenaga menghindari godaan untuk menjadikan ibadah Natal kita sebagai sarana menarik diri dari tekanan dan dukacita kehidupan guna memasuki keindahan yang barangkali berbeda dengan pikiran kita. Kristus datang ke dunia nyata, ke kota di mana tak ada tempat bagi-Nya, dan ke negeri di mana Herodes, pembunuh orang-orang tak berdosa, menjadi raja.
"Dia datang kepada kita, bukan untuk melindungi kita dari kekejaman dunia, melainkan untuk memberikan kepada kita keberanian dan kekuatan untuk menanggungnya. Bukan untuk, dengan ajaib, merenggut kita dari konflik kehidupan sehari-hari, melainkan untuk memberi kita rasa damai -- damai-Nya -- di dalam hati kita. Dengan demikian, kita dapat tetap tenang dan tabah pada saat konflik sedang merajalela, dan kita dapat membawa kesembuhan, yaitu kedamaian, bagi dunia yang tercabik."
Ketika Maria dan Yusuf menyerahkan bayi Yesus kepada Tuhan, Simeon berkata kepada mereka: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang" (Lukas 2:34,35).
Natal bukan dimaksudkan untuk menjauhkan kita dari kenyataan hidup, melainkan untuk masuk ke dalamnya bersama Sang Raja Damai.
~Sorong, 14 Desember 2024
Penulis: Obaja lindert imbir
"Hanya sekali kita hidup itupun akan berlalu, tetapi apa yang kita buat untuk Tuhan kekal Takan layu"
YESUS DATANG UNTUK MEMBERI CAHAYA
BAGI DUNIA YANG GELAP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H