~Mengembangkan potensi yang Dimiliki Oleh Mahasiswa Melalui Minat dan Bakat
~ Membangun Hubungan Komunikasi dan Kerja Sama yang Baik Antar Fakultas
Bertolak dari pertimbangan diatas, maka kami terus melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan dalam kelompok-kelompok AGAPE kepada para mahasiswa/I Kristen yang ada dikampus agar mereka bukan saja memiliki ilmu yang tinggi tetapi juga mereka dapat memiliki sikap hati yang setia melayani Tuhan didalam lingkungan, tempat kerja atau gereja dan kampus.
Kutipan NatalÂ
Bacaan: Lukas 2:25-35
NATS: Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (Lukas 2:34)
Membaca sebuah kutipan dalam pedoman kebaktian Natal sebuah gereja membuat saya berpikir ulang tentang pendekatan saya terhadap Natal:Â
"Marilah kita dengan sekuat tenaga menghindari godaan untuk menjadikan ibadah Natal kita sebagai sarana menarik diri dari tekanan dan dukacita kehidupan guna memasuki keindahan yang barangkali berbeda dengan pikiran kita. Kristus datang ke dunia nyata, ke kota di mana tak ada tempat bagi-Nya, dan ke negeri di mana Herodes, pembunuh orang-orang tak berdosa, menjadi raja.Â
"Dia datang kepada kita, bukan untuk melindungi kita dari kekejaman dunia, melainkan untuk memberikan kepada kita keberanian dan kekuatan untuk menanggungnya. Bukan untuk, dengan ajaib, merenggut kita dari konflik kehidupan sehari-hari, melainkan untuk memberi kita rasa damai -- damai-Nya -- di dalam hati kita. Dengan demikian, kita dapat tetap tenang dan tabah pada saat konflik sedang merajalela, dan kita dapat membawa kesembuhan, yaitu kedamaian, bagi dunia yang tercabik."Â
Ketika Maria dan Yusuf menyerahkan bayi Yesus kepada Tuhan, Simeon berkata kepada mereka: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang" (Lukas 2:34,35).Â
Natal bukan dimaksudkan untuk menjauhkan kita dari kenyataan hidup, melainkan untuk masuk ke dalamnya bersama Sang Raja Damai.