Mohon tunggu...
Lindert Imbir
Lindert Imbir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwa

Pencinta musik, membaca buku, menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Menjadi Pemilu Yang Cerdas Untuk Pemilu Yang Berkualitas Dan Integritas Pada Pemilu 2024

14 Desember 2024   13:36 Diperbarui: 14 Desember 2024   13:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu merupakan indikator atau tolak ukur suatu demokrasi. Metode kedaulatan rakyat diwujudkan dalam bentuk hak pilih warga Negara memilih pemimpin berdasarkan prinsip-prinsip umum keterusterangan, keterbukaan, kebebasan, kerahasiaan, kejujuran dan keadilan siapa yang melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya, melanjutkan, bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan melayani seluruh sector masyarakat. Pemilihan umum ini harus menjamin prinsip akuntabilitas dan keterwakilan legalitas yang bijaksana pemimpin. Pemimpin memainkan peran penting dalam kepemimpinan Indonesia pada pemilu Tahun ini tahun 2024 mendatang. Jika salah memimpin maka berakhirlah pada kehancuran bangsa dan Negara.

Idealnya, pemilu tidak hanya diukur dari jumlah pemilih, tapi juga kualitas pemilih pemilihan pemimpin merupakan sarana untuk mencapai pemilihan pemimpin politik yang kompeten dan integritas. Dengan kata lain, pemilih tidak hanya menghasilkan peser ta tingkat tinggi; kualitas. Agar pemilih berkualitas tinggi dapat terselenggara, diperlukan adanya begitu juga dengan kualitas, salah satunya adalah peseta yang cerdas, melek huruf, dank rites secara politik jadi referensi ini masuk akal.

Selain memiliki ilmu dan kesadaran pemilu, pemilih yang rasional (cerdas dan kritis) terlindungi dari intimidasi, tahan terhadap serangan atau insentif perdagangan yang tidak sehat, dan melanggar aturan ibarat politik uang, pemilih akan sadar bahwa satu suara itu sangat penting. Artinya pemilih yang cerdas akan memilih calon mana yang akan dipilihnya dalam suatu pemilihan didasarkan pada kinerja dan prestasi, bukan kenyamanan, kekeluargaan, dan janji manis hanya. Selain itu, pemilih yang cerdas memilih sumber berita yang terpercaya (dapat dipercaya, bukan penipu) dalam memilih pasangan calon mana yang akan dipilihnya menyelenggarakan pemilu dengan mencari tahu visi, misi, dan rencana kerja apa yang akan di lakukan diusung oleh calon. 

Pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat pemerintahan negara kekuasaan Republik Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pemilu meningkatkan kualitas urusan publik dan memberikan partisipasi masyarakat seluas-luasnya secara luas dan berdasarkan prinsip ke terus terangan, universalitas, kebebasan, kerahasiaan, kejujuran dan keadilan

Penulis: Obaja lindert imbir 

Pada 22, Desember 2023

Tayang; Sorong, 14 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun