Mohon tunggu...
Linda Yulianti
Linda Yulianti Mohon Tunggu... Penulis - Hal yang paling berharga adalah sebuah pencapaian

Bahagia bukan mereka yang banyak uang, namun mereka yang pandai bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wulan Purnama

26 Januari 2021   21:52 Diperbarui: 26 Januari 2021   21:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat langit biru berubah menjingga

Disitulah detik-detik malam datang menyapa


Dan hadirnya rembulan

Selalu menjadi candu bagi setiap individu

Terangnya yang tak pernah redup

Membuat semua yang berjiwa tak bosan untuk memandang

Kerlipnya di awang-awang

Memperindah datangnya sang candra petang

Ranting pun berayun, seakan menikmati hembusan angin malam

Kebun yang nampak gelap, namun hamparan padinya tetap terlihat

Menandakan agungnya sinar saat bulan purnama

Aku bersandar di tepi dermaga, hanya di temani dengan sebatang lilin

Yang nyalanya hampir redup tertiup angin
Katak pun bersorak riak

Berharap plafon bumi meneteskan cairan hujan

Namun hamba-Nya meminta, agar terangkan dulu walau semalam saja

Ingin menikmati lolongan jangkrik yang adakalanya merebak sunyi

Sampai aku terlelap dalam pembaringan

Hingga sang surya menyambut kembali di pagi hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun