Serpihan serpihan kesedihan masih menyisakan sesak dalam dada,
setiap saat tak bisa melepas rasa  yang menyiksa
Rindu yang menggebu membuat sesak nafas ini
Hanya dalam kata aku bisa berucap ikhlas,
tapi realitanya aku masih tersiksa dengan bayanganmu
 yang setiap waktu mengganggu lamunanku
Belahan jiwa yang sangat kucintai
Setiap hentakan nafas selalu menjelma didepan mata
Bayanganmu tak bisa kutepisÂ
walau aku menjerit ingin aku mengikhlaskan kepergianmu
Tak ada lagi tempatku mengadu hanya pada-Mu ya RobÂ
aku berkeluh kesah dan pasrah akan taqdir-Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H