Penetapan standar, target atau sasaran menjadi salah satu upaya bagi individu maupun organisasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dalam mencapai target, diperlukan adanya proses atau perjuangan yang tidak main-main, target juga menjadi hal penting bagi individu maupun organisasi sebagai bukti bahwa proses yang sudah diperjuangkan tidak sia-sia dan ada perkembangannya.
(Latham dan Locke, 1979) dalam (Rudman: 56, 2003) melaporkan penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang memiliki target menantang akan bekerja lebih baik daripada orang yang memiliki target yang mudah.
- Target yang sulit tetapi dapat meningkatkan tantangan pekerjaan.
- Target khusus memperjelas apa yang diharapkan dari karyawan.
- Umpan balik tentang kemajuan menuju target memberi karyawan rasa pencapaian dan pengakuan.
- Karyawan dapat membandingkan kinerja mereka saat ini dan masa lalu dan, dalam beberapa kasus, membandingkan diri mereka dengan orang lain. Hal ini dapat membuat mereka berusaha lebih keras untuk merancang taktik yang lebih baik atau lebih kreatif dalam mencapai target mereka.
Dalam mencapai target juga diperlukan langkah-langkah yang tepat agar menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam menjalani rencana atau proses yang sudah tersusun. (Rudman: 57, 2003) Berikut adalah proses dalam menentukan target yang efektif:
- Specific Targets : Target yang efektif lebih spesifik dan berkonsentrasi pada hasil yang ingin dicapai daripada aktivitas atau proses yang diharapkan dari individu atau organisasi. Misalnya, kata-kata seperti meningkatkan, mengurangi, menetapkan, menyetujui, melaksanakan, menyediakan dan mencapai menggambarkan hasil yang diharapkan dalam istilah tindakan, tetapi kata-kata seperti belajar, berdiskusi dan mempertimbangkan adalah tentang kegiatan atau masukan yang diperlukan dari karyawan dalam mencoba mencapai hasil yang diharapkan. Tidak semua target tentang meningkatkan atau mengembangkan kinerja. Bagi banyak orang, persyaratan utamanya adalah mencapai tingkat kinerja tertentu dalam waktu tertentu dan kemudian mempertahankannya.
- Measurable Targets : Target yang efektif akan mencakup ukuran atau standar yang akan digunakan dalam menilai hasil tersebut. Tindakan atau standar tersebut harus disepakati sebelumnya oleh manajer dan karyawan atau, setidaknya, karyawan harus mengetahui dan menerima standar atau tindakan tersebut.
- Agreed Targets : Mendapatkan komitmen karyawan adalah kunci untuk menetapkan target yang efektif. Karyawan harus berpartisipasi penuh dalam menetapkan tujuan untuk pekerjaan mereka sendiri, dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam perencanaan tujuan kelompok kerja, departemen dan organisasi secara keseluruhan. Tetapi orang tidak boleh dibiarkan menetapkan target mereka sendiri: tujuan masing-masing individu harus sesuai dengan tujuan kelompok kerja atau tempat kerja yang lebih luas. Seberapa banyak Anda melibatkan karyawan dalam menetapkan target mereka akan bergantung pada pendekatan organisasi terhadap manajemen kinerja dan gaya serta budayanya secara umum. Paling tidak, manajer harus memastikan bahwa orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tertentu memahami dan menerimanya. Karyawan tidak akan merasa berkomitmen pada target yang hanya diturunkan kepada mereka oleh manajemen.
- Realistic Targets : Â Target harus menantang, tetapi tidak di luar jangkauan kemampuan individu atau organisasi yang wajar. Jika diterima oleh karyawan, target yang cukup sulit biasanya menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada target mudah. Tetapi karyawan tidak akan menerima target yang mereka anggap unreasonable atau unreachable. Mereka juga tidak merasakan pencapaian karena mengejar target yang tidak pernah bisa mereka capai.
- Time-framed Targets : Sama seperti target yang harus spesifik, target tersebut juga harus memiliki time frame atau time limit. Tanggal target harus realistis, 'Time-framed' juga berarti bahwa kemajuan ditinjau secara teratur. Peneliti Amerika menemukan bahwa penetapan target jangka pendek jauh lebih mungkin untuk meningkatkan kinerja (Meyer et al. 1965).
Proses target yang dikemukanan oleh Rudman ini dapat menjadi acuan baik untuk individu maupun organisasi dalam mencapai targetnya. Target yang memiliki tantangan akan lebih berpengaruh dalam meningkatkan motivasi individu atau organisasi daripada target yang mudah untuk dicapai. Menentukan target juga harus sepsifik dan jelas tentang deskripsi atau rentang waktu dari target tersebut, hal ini akan menjaga komitmen dari diri sendiri untuk tetap semangat dan termotivasi dalam menjalani proses pencapaian target.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H