"Apa prioritasmu Ramadan kali ini?"
Terinspirasi dari seorang ustadz, Ramadan kali ini kuniatkan menjadi wadah mendidik anak-anak. Mengenalkan makna Ramadan sedini mungkin.
Cara terbaik mengenalkan makna Ramadan adalah dengan menjadi tauladan bagi anak-anak. Mereka mengamati dan secara langsung merekam apa yang orang tua lakukan. So, orang tua sudah semestinya memprioritas ibadah Ramadan dengan baik, seperti baca Al Qur'an, shalat Terawih, witir, Shalat Tahajud, Bersedekah.
Sembari menanamkan dalam benak anak bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan makan dan minum mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Namun, banyak makna tersirat yang anak-anak perlu tahu dari dini agar semakin semangat menjalankan ibadah. Makna Ramadan diantaranya adalah:
Melatih Kesabaran
Gemes sekali melihat polah anak sebentar bentar buka tutup kulkas. Atau memberi pertanyaan yang sama secara berulang-ulang, "Berapa menit lagi, ummi?" saat seperti inilah peran orang tua untuk menanamkan nilai kesabaran.
"Sabar, Dek! Sebentar lagi!"
Berikan kabar gembira ke anak bahwa orang yang berpuasa memperoleh dua kebahagiaan seperti sabda Nabi yang memiliki arti; "Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya." (Muttafaq 'alaihi).
Atas kesabaran anak, ia akan merasakan rasa bahagia yang amat sangat ketika berhasil menyelesaikan puasa sehari ini. Ditambah lagi rasa bahagia dan nikmatnya menyantap makanan berbuka.
Mengenalkan Berbagi Kepada Sesama
Rasa lapar dan haus tentu bagi anak tidak enak. Hal ini mengajarkan empati kepada sesama. Dengan mengajak anak berbagi takjil otomatis orang tua memberi pemahaman, bahwa berbagi itu baik. Berbagi mengasah empati. Serta melatih rasa syukur pada diri anak.