Dalam hidup, kita sering terjebak pada rutinitas tanpa menyadari apakah kita benar-benar menikmati apa yang dilakukan. Terkadang, motivasi kita hanya sebatas kewajiban atau dorongan eksternal seperti tekanan lingkungan. Namun, ada saatnya kita perlu bertanya pada diri sendiri: apakah kita tulus menikmati aktivitas ini? Artikel ini akan membahas lima indikator utama yang menunjukkan bahwa kita tulus menikmati apa yang sedang dilakukan.
1. Rasa Antusias yang Konsisten
Antusiasme adalah salah satu tanda paling jelas bahwa kita menikmati aktivitas tertentu. Ketika kita merasa semangat setiap kali memulai kegiatan, tanpa merasa terpaksa atau berat hati, itu adalah bukti bahwa aktivitas tersebut membawa kebahagiaan sejati. Misalnya, jika kita seorang guru yang merasa bersemangat saat mengajar, bahkan di tengah tantangan, itu adalah tanda bahwa kita memiliki ketulusan dalam menjalankan profesi tersebut.
Rasa antusias ini sering kali tidak dipaksakan. Bahkan setelah melalui hari yang panjang dan melelahkan, kita tetap ingin melanjutkan atau memikirkan bagaimana cara menjadi lebih baik di bidang tersebut. Ini bukan hanya soal kewajiban, tetapi tentang bagaimana aktivitas tersebut mengisi jiwa kita.
2. Tidak Ada Dorongan Eksternal yang Membebani
Tanda lain dari ketulusan adalah ketika kita melakukannya tanpa paksaan atau tekanan dari luar. Misalnya, jika kita seorang penulis yang tetap menulis meskipun tidak ada tenggat waktu atau pembaca yang menunggu, hal ini menunjukkan bahwa kita benar-benar menikmati proses menulis.
Dorongan eksternal seperti tuntutan pekerjaan, pujian, atau penghargaan sering kali memengaruhi motivasi seseorang. Namun, ketika kita tetap melakukannya meskipun semua hal eksternal itu hilang, maka aktivitas tersebut benar-benar menjadi bagian dari diri kita.
3. Mengalami "Flow State" Saat Melakukan Aktivitas
Pernahkah kita merasa sangat tenggelam dalam sebuah aktivitas hingga lupa waktu? Fenomena ini disebut flow state. Ketika kita berada dalam kondisi ini, aktivitas yang dilakukan terasa begitu alami dan menyenangkan sehingga kita kehilangan rasa waktu atau keinginan untuk berhenti.
Sebagai contoh, seorang seniman mungkin merasa terpaku pada kanvas selama berjam-jam, tanpa menyadari bahwa malam telah berganti pagi. Atau, seorang programmer bisa tenggelam dalam barisan kode tanpa merasa lelah. Jika kita sering mengalami ini, itu adalah tanda bahwa kita benar-benar menikmati aktivitas tersebut dengan tulus.