Mohon tunggu...
Linda Nurlinasari
Linda Nurlinasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer~Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Linda Nurlinasari sering disapa Linda atau nda ini merupakan seorang remaja asal kabupaten Sumedang yang saat ini sedang menempuh sekolah di perguruan tinggi tepatnya di Universitas Sunan Gunung Djati Islam Bandung. Dia merupakan alumni Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang Subang yang merupakan deretan pondok terbaik di kabupaten Subang pada tahun 2022. Saat ini ia sedang disibukan dengan berbagai aktivitas seperti membuat konten youtube dan pembimbing dalam komunitas ngambis ptkin. Ia pun diwaktu senggangnya menyibukkan dengan menjual produk-produk fashion di beberapa e-commerce juga di beberapa sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Apa yang Hilang Ketika Pendidikan Beralih ke Teknologi?

28 Desember 2024   14:20 Diperbarui: 28 Desember 2024   13:51 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar I.Stock

Apa yang Hilang Ketika Pendidikan Beralih ke Teknologi?

Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Penggunaan teknologi, seperti pembelajaran daring, platform digital, dan aplikasi edukasi, semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Meski membawa banyak manfaat, digitalisasi ini juga mengundang pertanyaan mendalam: apa yang sebenarnya hilang ketika pendidikan semakin bergantung pada teknologi?

1. Interaksi Sosial yang Terkikis

Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah interaksi sosial antara siswa dan guru, serta di antara siswa itu sendiri. Dalam ruang kelas tradisional, momen-momen seperti diskusi kelompok, tanya jawab langsung, atau sekadar berbagi cerita antarsiswa menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Ketika pembelajaran beralih ke platform digital, interaksi ini sering kali menjadi terbatas, bahkan terabaikan.

Pembelajaran daring, misalnya, cenderung bersifat satu arah. Guru menyampaikan materi melalui layar, sementara siswa menjadi pendengar pasif. Kurangnya kesempatan untuk berkomunikasi langsung dapat mengurangi kemampuan siswa dalam membangun keterampilan sosial, seperti empati, kerja sama, dan komunikasi interpersonal.

2. Hilangnya Sentuhan Personal dalam Pendidikan

Pendidikan bukan hanya soal mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun hubungan yang mendalam antara guru dan siswa. Dalam konteks digital, sentuhan personal ini sering kali sulit diwujudkan. Guru mungkin tidak dapat memahami kondisi emosional siswa secara mendalam melalui layar. Sebaliknya, siswa juga mungkin merasa kurang diperhatikan karena pembelajaran yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan individu.

3. Kesetaraan yang Terganggu

Teknologi pendidikan sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi hambatan geografis dan meningkatkan akses belajar. Namun, kenyataannya tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Di banyak daerah, keterbatasan infrastruktur, seperti koneksi internet yang tidak memadai atau kurangnya perangkat digital, menjadi penghalang besar. Hal ini menciptakan kesenjangan digital yang semakin memperlebar ketimpangan dalam akses pendidikan.

4. Ketergantungan pada Teknologi

Ketika teknologi menjadi pusat proses pembelajaran, ada risiko munculnya ketergantungan yang berlebihan. Siswa mungkin kehilangan keterampilan dasar, seperti menulis tangan, membaca buku fisik, atau menyelesaikan masalah tanpa bantuan teknologi. Ketergantungan ini juga dapat mengurangi kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun