Apa yang Hilang Ketika Pendidikan Beralih ke Teknologi?
Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Penggunaan teknologi, seperti pembelajaran daring, platform digital, dan aplikasi edukasi, semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Meski membawa banyak manfaat, digitalisasi ini juga mengundang pertanyaan mendalam: apa yang sebenarnya hilang ketika pendidikan semakin bergantung pada teknologi?
1. Interaksi Sosial yang Terkikis
Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah interaksi sosial antara siswa dan guru, serta di antara siswa itu sendiri. Dalam ruang kelas tradisional, momen-momen seperti diskusi kelompok, tanya jawab langsung, atau sekadar berbagi cerita antarsiswa menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Ketika pembelajaran beralih ke platform digital, interaksi ini sering kali menjadi terbatas, bahkan terabaikan.
Pembelajaran daring, misalnya, cenderung bersifat satu arah. Guru menyampaikan materi melalui layar, sementara siswa menjadi pendengar pasif. Kurangnya kesempatan untuk berkomunikasi langsung dapat mengurangi kemampuan siswa dalam membangun keterampilan sosial, seperti empati, kerja sama, dan komunikasi interpersonal.
2. Hilangnya Sentuhan Personal dalam Pendidikan
Pendidikan bukan hanya soal mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun hubungan yang mendalam antara guru dan siswa. Dalam konteks digital, sentuhan personal ini sering kali sulit diwujudkan. Guru mungkin tidak dapat memahami kondisi emosional siswa secara mendalam melalui layar. Sebaliknya, siswa juga mungkin merasa kurang diperhatikan karena pembelajaran yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan individu.
3. Kesetaraan yang Terganggu
Teknologi pendidikan sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi hambatan geografis dan meningkatkan akses belajar. Namun, kenyataannya tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Di banyak daerah, keterbatasan infrastruktur, seperti koneksi internet yang tidak memadai atau kurangnya perangkat digital, menjadi penghalang besar. Hal ini menciptakan kesenjangan digital yang semakin memperlebar ketimpangan dalam akses pendidikan.
4. Ketergantungan pada Teknologi
Ketika teknologi menjadi pusat proses pembelajaran, ada risiko munculnya ketergantungan yang berlebihan. Siswa mungkin kehilangan keterampilan dasar, seperti menulis tangan, membaca buku fisik, atau menyelesaikan masalah tanpa bantuan teknologi. Ketergantungan ini juga dapat mengurangi kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mandiri.