Mohon tunggu...
Linda Mayang Sari
Linda Mayang Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   23:58 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Martin Hoffman mengemukakan bahwa empati adalah kemampuan alami manusia yang berkembang melalui interaksi sosial dan proses kognitif, serta menjadi dasar bagi moralitas. Dengan empati, seseorang dapat memahami dan merasakan emosi orang lain.


Hoffman membagi perkembangan empati menjadi empat tahap, yaitu:
1. Empati Global (masa bayi)
Pada tahap ini, bayi merespons penderitaan orang lain seolah-olah itu adalah penderitaan mereka sendiri. Misalnya, bayi bisa menangis saat mendengar tangisan bayi lain, meskipun mereka belum mampu membedakan antara perasaan mereka dan perasaan orang lain.

2. Empati Egosenris (usia 1-2 tahun)
Pada usia ini, anak mulai menyadari bahwa emosi orang lain berbeda dari emosi mereka sendiri, meskipun masih melihatnya dari perspektif pribadi. Contohnya, anak mungkin berusaha menghibur orang lain dengan memberikan sesuatu yang mereka sukai, seperti mainan kesayangan mereka.

3. Empati terhadap Emosi Orang Lain (usia prasekolah)
Di tahap ini, anak mulai memahami bahwa setiap orang memiliki perasaan yang unik, yang dipengaruhi oleh situasi yang mereka hadapi. Anak mulai menunjukkan empati dengan cara yang lebih tepat, seperti memberikan dukungan sesuai dengan kebutuhan orang lain.

4. Empati terhadap Kondisi Hidup Orang Lain (usia remaja dan dewasa)
Pada tahap akhir ini, individu dapat memahami perasaan orang lain dalam konteks yang lebih rumit, seperti dengan mempertimbangkan pengalaman hidup atau kondisi sosial yang mereka alami. Hal ini memungkinkan munculnya empati terhadap kelompok yang lebih besar, seperti masyarakat yang sedang menghadapi bencana.

Aspek Penting dalam Empati, yaitu:
1. Respons Emosional: Reaksi langsung terhadap perasaan orang lain.

2. Pemahaman Kognitif: Kemampuan untuk memahami situasi dari perspektif orang lain.

3. Pengaruh Sosial: Norma dan pembelajaran sosial yang membentuk perilaku empati.

Hoffman juga menekankan bahwa empati berkembang melalui pengalaman dan interaksi sosial, serta menjadi dasar untuk perilaku moral, seperti membantu orang lain atau menghindari tindakan yang menyakiti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun