Di indonesia  masih banyak ditemukan problematika  mengenai pemakaian sampah plastik yang semakin meningkat , maka perlu adanya  penanganan secara  bijak agar pencemaran lingkungan dapat dihindari, terutama sampah anorganik berupa botol plastik.  Akan tetapi sangat disayangkan pengolahan sampah plastik di indonesia masih jauh dari kata baik  atau dengan kata lain belum dikelola secara efektif.Â
Sampah plastik menyumbang masalah yang besar dan utama dalam pencemaran lingkungan , baik dalam pencemaran tanah , pencemaran udara, maupun pencemaran air. Permasalahan sampah ini sebenarnya sulit dipecahkan dikarenakan sifat dari plastik itu sendiri yang sulit terurai bahkan memerlukan  waktu ratusan tahun untuk menguraikan plastik secara alami.
Botol plastik bekas merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar dan sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan.Â
Secara tidak sadar penggunaan plastik mungkin sudah menjadi comfort zone bagi semua orang. Sebagian besar kemasan botol plastik bekas tidak direkomendasikan untuk digunakan berulang kali, karena akan berdampak negatif bagi kesehatan meski dalam jangka waktu yang relatif lama.Â
Hal ini yang membuat botol plastik bekas seringkali dianggap bukan barang berguna, sebenarnya botol plastik bekas mempunyai kegunaan yaitu dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam hal salah satunya adalah untuk wadah media tanam hidroponik.
Terdapat berbagai cara untuk mengurangi dan menanggulangi  pencemaran sampah plastik, salah satunya yaitu menggunakan metode 3R. Apa sih metode  3R itu?
Metode 3R ( reduce , reuse, dan recycle) merupakan salah satu cara efektif  yang dapat digunakan untuk mengolah dan menangani permasalahan sampah plastik yang beragam jenisnya. Penjabaran singkat mengenai metode 3R ini sebagai berikut:
1. Reduce
Reduce artinya adalah mengurangi sampah atau kata lainnya adalah meminimalkan penggunaan sampah (plastik). Maksud  dari metode ini yaitu mengurangi penggunaan produk plastik yang berpotensi sampah.
2. ReuseÂ
Reuse artinya menggunakan kembali dengan kata lain menggunakan kembali produk yang berpotensi sampah, dengan digunakan kembali produk tersebut maka akan mengurangi potensi sampah yang seharusnya.