Mohon tunggu...
linda lidiawati
linda lidiawati Mohon Tunggu... -

saya tinggal di Lombok barat, kecamatan Gerung, desa Tempos. sekarang kuliah di UNRAM Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, jurusan P.IPS prodi PPkn semester 6

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemrintahan yang PHP

31 Maret 2015   16:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kondisi Negara ini bagai panggung sendiwara, yang selalu menampilkan berbagai macam tampilan yang membuat berbagai macam polemik dalam berbagai bidang kehidupan, baik politik, sosial,budaya, ekonomi ,dan hukum.

Pemerintah sebagai aktor yang memainkan peranan penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat banyak di Negara ini, yang mengatur dan menjalankan roda pemerintahan, dan berbagai macam kebijakan-kebijakan lainnya yang mengatakan tujuan utamanya untuk kesejahteraan masayarakat dan kepentingan bersama. Aneh bukan??? Pemerintahan kita mengeluarkan berbagai macam kebijakan untuk mensejahterakan rakyatnya, namun kenyataan yang terjadi malah sebaliknya, masyarakat tidak merasa di sejahterakan malah masyarakan dibebani dan di sengsarakan. Bagaimana mungkin rakyat dapat merasakan kesejahteraan sedangkan pemrintahan hari ini memebrikan harapan palsu tanpa batas.

Harapan palsu dan janji-janji yang yang selalu dilontarkan oleh bahasa-bahasa yang lembut tetapi mensengsarakan jutaan manusia di Negara ini. Berbagai macam alasan yang dilontarkan untuk meyakini masayarakat bahwa apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan semua. Coba saja dengar apa yang dikatakan pemerintah kita “kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tujuannya untuk membangun infrastruktur menjadi lebih baik. Menurut dia, kenaikan harga BBM akan menyumbang lebih banyak uang ke kas negara.

"Indonesia kan mau bikin jalan lebih panjang, sekolah lebih banyak. Kalau tidak ada uang negara yang cukup, bagaimana bisa membangun jalan, rumah sakit, dan sekolah?" ujarnya di Jakarta, Minggu (29/3/2015). Kenaikan harga BBM diselaraskan dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Subsidi yang ada digunakan dengan tepat. "Itu risiko kebijakan yang diambil,"

Atau dengan alasan lain minyak dunia sedang naik, Seperti itulah kata yang dilontarkan oleh pemerintahan kita, untuk perbaikan dan apalah agar Indonesia ini sejahtera, tapi pernahkah dipikirkan oleh mereka yang membuat kebijakan, bahwa kondisi hari ini masyarakat sangat terbebani yang baru kemarin BBM naik turun dan kondisi ini mempengaruhi berbagai aspek, karena BBM merupakan komoditi hidup orang banyak dan sangat berpengaruh besar dalam kehidupan. Pemerintah seharusnya mempertimbangkan kepentingan rakyat, semua harga-harga naik dan tiba-tiba BBM dinaikkan dalam waktu yang cepat, elpiji, listrik, berlomba-lomba naikkan harga. Masyarakat hari ini meronta-ronta dan menjerit menderita merasakan kebijakan hari ini yang tidak jelas kesejahteraan seperti apa yang akan diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Seperti diketahui, pemerintah kembali menaikkan harga BBM jenis premium dan solar masing-masing sebesar Rp500/liter, yang mulai berlaku Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 WIB. Harga premium menjadi Rp7.300/liter dan solar Rp6.800/liter untuk wilayah penugasan di luar Jawa Madura dan Bali (Jamali), sementara premium di wilayah Jamali menjadi Rp7.400/liter dan solar menjadi Rp6.900/liter.Kemarin sebelum harga BBM naik lagi masyarakat sedikit lega karena harga BBM turun meskipun itu masih jauh dari harapan dan harga yang lain pun masih mahal belum sepenuhnya turun, namun masyarakat cukup terobati, tapi, kenyataannya tidak bertahan lama kebahagiaan masyarakat, setelah itu harga BBM pun naik lagi dan itu membuat masyarakat terpuruk lagi.

Bayangkan saja dalam pemerintahan hari ini ,pemerintah menurun naikkan harga BBM sudah empat kali dalam jarak waktu yang sangat dekat, hanya berselang beberapa bulan dan menurut mereka itu menjadi hal yang biasa.Itu menjadi hal biasa bagi pemerintah menurun dan menaikan harga BBM karena mereka yang punya kuasa, namun rakyat lemah yang merasakan penderitaannya, mereka harus menerima kenyataan bahwa kebijakan hari ini hanya sebuah harapan yang tidak jelas dan palsu,

Aneh juga harga BBM naik dengan cara yang mendadak dan jarak waktu yang dekat. Kenaikan harga BBM juga katanya tidak ikutnya wakil presiden Jusuf Kala dalam musyawarah pembahasan kenaikan harga BBM, aneh bukan seorang wakil presiden tidak diikut sertakan dalam pembahasan kenaikan harga BBM.

Jika pemerintah ingin mengambil suatu kebijakan seharusnya melihat kondisi rakyatnya hari ini dan mengutamakan kepentingan rakyatnya, apakah dengan kebijakan ini rakyatnya akan sejahtera atau malah sebaliknya, dan seharusnya pemerintah harus lebih tegas dalam memberikan kebijakan jangan memberikan harapan yang kosong kepada rakyatnya, naik turunkan harga BBM tetapi tidak memberikan bukti bahwa kebijakan yang dikeluarkan untuk kesejahteraan rakyatnya. Rakyat butuh disejahterakan baik dalam ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya karena rakyat bukan hanya butuh ucapan tapi bukti nyata bukan harapan palsu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun