Mohon tunggu...
linda kumalasari
linda kumalasari Mohon Tunggu... Guru - Mom, wife, and educator.

Istri, ibu dari 3 anak yang juga seorang pendidik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19, Peluang Bisnis?

5 Juli 2021   06:23 Diperbarui: 5 Juli 2021   06:25 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anda bisa bayangkan bila Anda mengkonsumsi 1000mg vitamin C, dan yang terpakai hanya 90mg, maka 910mg lainnya akan terbuang melalui urin, setelah melewati ginjal. Wow, saya bisa bayangkan betapa berat kerja ginjal kita bila setiap hari harus menyaring sedemikian banyak vitamin C. 

Saya pribadi memilih mengkonsumsi buah dan sayur untuk mencukupi kebutuhan vitamin C keluarga saya. Bukan berarti saya anti mengkonsumsi suplemen vitamin C, saya menyediakan beberapa jenis suplemen vitamin C dosis tinggi untuk keluarga saya, tapi bukan untuk konsumsi harian. Tubuh membutuhkan vitamin C lebih banyak terutama saat kita sakit, hamil, menyusui, dan beberapa kondisi tertentu.

Vitamin D3

Kebutuhan harian vitamin D3 sebetulnya sekitar 400 - 800 iu. Berbeda dari vitamin C, vitamin D ini bisa disimpan dalam tubuh, terutama dalam lemak, karena vitamin D ini larut lemak. Tubuh kita juga memiliki kemampuan memproduksi vitamin D, dengan bantuan sinar matahari. Saaat ini banyak beredar vitamin D dengan dosis 5000 - 20.000 iu, yang disarankan untuk dikonsumsi harian. 

Sampai saat ini memang belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mengkonsumsi vitamin D dosis tinggi dalam jangka waktu panjang menyebabkan efek samping yang berbahaya. Saya pribadi memilih berjemur, mengkonsumsi beberapa produk susu dan olahan susu yang mengandung vitamin D, serta beberapa sayuran yang cukup tinggi kandungan vitamin D-nya.

Masih banyak lagi produk kesehatan yang laris manis walau harga selangit dalam masa pandemi ini. Saya termasuk yang percaya, segala sesuatu ada porsinya, bila berlebihan, tentu ada efeknya. Ada baiknya kita mencari informasi dulu terkait produk yang akan kita konsumsi, apakah memang diperlukan dan apakah harganya masuk akal. 

Jangan-jangan selama ini kita terjebak dalam permainan bisnis, yang tentunya menguntungkan pihak tertentu saja. Mari menjadi bijak dalam memilih cara sehat bagi keluarga kita. Selalu melakukan protokol kesehatan, dan berusaha mencukupi kebutuhan nutrisi harian melalui cara yang alamiah, selain itu kita perlu menjaga hati kita agar dipenuhi sukacita dan damai sejahtera, karena hati yang gembira adalah obat.

Semangat sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun