Apa aja yang kalian ketahui dari kabupaten kecil yang bernama Tulungagung? Jarang orang tau tentang kabupaten ini. Mungkin yang paling terkenal hanyalah tempat wisata pantai yang memang menjadi unggulan. Padahal kabupaten Tulungagung menyimpan banyak keanekaragaman seperti kuliner serta kesenian.
Kalian perlu tahu bahwa kabupaten Tulungagung  merupakan salah satu kabupaten yang terletak di selatan provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan beragamnya budaya. Salah satu budaya berasal dari Kabupaten Tulungagung yaitu Tari Reog Kendang. Tari Reog Kendang sendiri memiliki perbedaan dengan Reog Ponorogo yang identik dengan topeng dadak meraknya. Tari Reog Kendang sendiri memiliki ciri khas yaitu tarian yang dibawakan oleh 6 orang yang membawa kendang atau dhodhog. Tari Reog Kendang ini bisa dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan yang membawa kendang berbeda-beda.Â
Tari Reog Kendang pada zaman dahulu merupakan tarian rakyat yang menceritakan tentang arak-arakan prajurit Kedhirilaya yang menggiring Ratu Kilisuci menuju ke Gunung Kelud untuk melihat hasil pekerjaan Jathasura. Pada saat itu terdapat barisan prajurit yang diwakili oleh 6 orang penari. Maka dari itu, jumlah penari dalam Tari Reog Kendang sebanyak 6 orang penari.
Tarian tersebut mengisahkan bagaimana sulitnya perjalanan yang harus mereka tempuh, berat perbekalan yang dibawa, melewati lembah yang curam, menaiki gunung-gunung, sampai terbungkuk-bungkuk dan terseok-seok. Semua itu disimbolkan di gerakan Tari Reog Kendang yang ekspresif. Mereka melakukan gerakan tarian berupa langkah kaki yang serempak, memukul kendang secara seirama hingga menghasilkan suara yang indah dan selaras dengan gerakannya. Mereka menggendong kendang dengan sampur yang menyilang melalui pundak kanan.Â
Selain itu, mereka juga melakukan gerakan lain, seperti gerakan badan, pundak, leher, kepala, disertai ekspresi wajah yang serius. Mereka melakukan gerakan tersebut dengan tempo yang terkadang cepat dan lambat menyesuaikan dengan iringan musik yang ada. Terdapata beberapa nama gerakan dalam tarian Reog Kendang, seperti sundangan, menthokan, gerak baris, gedjoh bumi, ngongak sumur dan masih banyak nama lainnya.Â
Tari Reog Kendang diiringi oleh alat musik  kenong dan gong serta suara slompret yang membawakan melodi terus-menerus tanpa berhenti , sehingga membuat penonton yang menyaksikan terpukau dan seakan-akan terhipnotis. Selain iringan kenong, gong, dan slompret terdapat juga iringan lagu, seperti Gandariya, Angleng, Ijo-ijo dan lainnya.
Busana penari merupakan busana yang layaknya dipakai oleh prajurit pada zaman dahulu. Dalam pertunjukan tari Reog Kendang, penari menggunakan baju berlengan panjang, celana hitam sampai di bawah lutut, kain batik panjang melilit di pinggang dan pada bagian depan menjuntai ke bawah, ikat pinggang menggunakan stagen, serta dihiasi sampur berwarna. Pada bagian kepala, penari menggunakan ikat kepala, sumping di telinga kiri dan kanan, dan iker-iker yang dililitkan melingkari kepala. Selain itu, penari juga menggunakan atribut lain, seperti kacamata, epolet di atas pundak yang diberi hiasan rumbaik-rumbai dari benang perak, sampur untuk menggendong kendang,keris, juga kaos kaki panjang.
Pada awalnya tari Reog Kendang hanya ditampilkan saat acara-acara tertentu seperti acara besar di Kabupaten Tulungagung, upacara pernikahan, serta acara khitanan. Â Namun, sekarang tari Reog Kendang sering ditampilkan di berbagai acara, seperti festival budaya baik di tingkat nasional maupun internasional, bahkan tari Reog Kendang Tulungagung berhasil memecahkan rekor MURI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H