Tak terasa, kita telah sampai di penghujung tahun. Tahun 2020 membuka lembaran hari demi hari, bulan demi bulan dengan begitu cepatnya.
Sejak diumumkan pada bulan Maret 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19), semua siswa dan mahasiswa diwajibkan mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing.
Belajar dari rumah memang menjadi tantangan terbesar tentunya bagi para orangtua, guru dan murid.
Tuntutan untuk mempelajari teknologi baru dan berdamai dengan koneksi internet menjadi hal utama yang harus dilalui demi terciptanya kegiatan belajar mengajar yang kondusif, efektif dan efisien.
Sebagai salah seorang tenaga pendidik di sebuah Universitas di daerah Ibu kota Jakarta, saya pun jugamerasakan hal yang sama.
Semua tenaga pendidik wajib untuk belajar berbagai metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) beserta teknologi pendukungnya mulai dari aplikasi untuk pertemuan daring, kuis daring dan juga menyiapkan video praktikum sehingga dapat diakses oleh mahasiswa.
Selain itu, saya juga mendapatkan banyak kisah dari kaum ibu rekan kerja saya selama mendampingi putra-putrinya selama sekolah dari rumah.
Keterbatasan selama menjalani proses belajar dan mengajar dari rumah rupanya tidak menghambat kreativitas para siswa.
Ada pelbagai hal baru yang dapat dieksplorasi oleh para siswa untuk dapat berkarya, berkreasi dan berkolaborasi, salah satunya dengan memanfaatkan video dan aplikasi pertemuan daring.
Melalui acara Pekan Untuk Sahabat Karakter (PUSAKA) 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), saya dapat melihat dan menikmati berbagai hasil kreativitas para siswa dari seluruh wilayah Indonesia secara virtual.