Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelajaran dari "Gringo", Jadi Orang Baik Itu Banyak Beruntungnya

21 April 2018   03:47 Diperbarui: 21 April 2018   04:35 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gringo (eventregistry.org)

Harold Soyinka (David Oyelowo), seorang karyawan biasa-biasa saja memiliki kehidupan standar nyaris susah bersama istrinya, Bonnie (Thandie Newton). Suaru hari ternyata hidupnya terasa lebih "hancur" dan meyedihkan karena hadirnya gorilla dalam kehidupan rumah tangganya. 

Rupanya berita mengenai perusahaannya yang akan merger dengan perusahaan lain dan mengakibatkan ia akan segera "ditendang" alias di-PHK bukanlah isapan jempol. Sahabat baiknya sekaligus pimpinan di perusahaan farmasi tempat ia bekerja, Richard Rusk (Joel Edgerton) berusaha meyakinkannya bahwa kabar PHK dirinya tidak benar. 

Antara percaya dan tidak percaya Harold mengambil sebuah langkah besar dalam hidupnya: mengintip jadwal Richard dan mengkopi datanya, hanya sekedar untuk jaga-jaga.

Pada sebuah kesempatan Harold, Richard dan Elaine (Charlize Theron) mengunjungi pabrik obat mereka di Mexico. Di sinilah semuanya menjadi terang benderang, Harold harus menelan kenyataan pahit. 

Sahabatnya sekaligus atasannya Richard ingin menyingkirkan ia segera dari perusahaan. Kabar buruk selanjutnya juga tiba, Bonnie, istrinya memutuskan untuk meninggalkannya karena ada "orang lain". Apakah lantas Harold diam saja menerima semuanya? Pasrah? Tidak tunggu dulu, sepolos-polosnya Harold, ia memiliki sebuah ide. Ya, kali ini dia yakin, sangat yakin!

Sebuah hotel murah di daerah Mexico menjadi "sarang sementara" Harold. Di tempat inilah Harold memulai "sandiwaranya". Sebuah telepon dengan nomor asing masuk ke kantor Richard. Suara diseberang sana meminta tolong. Ya, siapa lagi kalau bukan Harold. Harold meronta kesakitan, berteriak dan terdapat suara-suara gertakan dan penuh dengan kekejaman di ujung sana. 

Singkat cerita Harold konon katanya diculik oleh mafia Mexico dan meminta uang tebusan untuk pembebasan dirinya. Richard pusing tujuh keliling, ia berusaha keras untuk membuat penebusan Harold menjadi semurah mungkin. 

Hingga ide tercetus dalam kepalanya. Aha! Ia meminta bantuan saudaranya, Mitch yang sedang bergabung dalam misi kemanusiaan di Haiti. Mitch merupakan orang yang tepat untuk "menculik balik" Harold dan membawa pulang ke Amerika.

Harold yang polos bahkan tidak menyadari bahwa sebenarnya dirinya sedang ditarget oleh bos Macan Kumbang Hitam. Salah satu organisasi narkoba terbesar di Mexico. Harold dipercaya sebagai bos karena sidik jarinyalah yang mampu membuka brankas di pabrik obat tempatnya bekerja. 

Pabrik obat ini nakal rupanya karena memproduksi tablet narkoba yang biasanya didistribusikan ke bos Macan Kumbang Hitam. Namun karena Richard menghentikannya, maka bos Macan Kumbang Hitam geram. Harold sasarannya, harus tertangkap dalam keadaan hidup.

Salah satu adegan saat Harold berhasil ditangkap Bos Macan Kumbang Hitam (vulture.com)
Salah satu adegan saat Harold berhasil ditangkap Bos Macan Kumbang Hitam (vulture.com)
Dikejar oleh bos Macan Kumbang Hitam, nyaris dibunuh Mitch demi "uang asuransi kematian", terlibat dalam kecelakaan mobil dan hampir tertembak membuat saya menyadari bahwa nyawanya Harold ada banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun