Remember me
Though I have to say goodbye
Remember me
Don't let it make you cry
For even if I'm far away I hold you in my heart
I sing a secret song to you each night we are apart
Que nuestra cancin no deje de latir
Solo con tu amor yo puedo existir
Recurdame
Que nuestra cancin no deje de latir
Solo con tu amor yo puedo existir
Recurdame
Lagu lirik Bahasa Inggris campur Bahasa Spanyol ini menjadi favorit saya selama beberapa hari terakhir ini. Rupanya saya belum bisa "move on" dari screening 3D Coco sekitar 2 minggu yang lalu. Beruntung banget, saya terpilih salah satu pemenang kuis dari CGV yang berhasil mendapatkan tiket nonton screening 3D Coco di CGV Grand Indonesia. Pada edisi screening ini saya mengajak Valka, partner nonton yang juga berjasa memberikan info kuis CGV ini pada saya. Screening Coco ini pertama kalinya dalam 3D dengan pemeriksaan super ketat bahkan HP pengunjung WAJIB untuk dititipkan ke petugas loh, padahal di dalam bioskop juga sinyal HP biasanya langsung "No Service". Saya memahami akhirnya bahwa penyelenggara film ini memang sangat mengantisipasi terjadinya "pembajakan".
Ekspektasi saya terhadap film Disney tidak meleset, film ini luar biasa! Pertama kalinya saya nonton dan menangis. Boleh ya saya memberikan sedikit "spoiler" supaya pada penasaran, hehehe.
Seorang anak bernama Miguel Rivera tinggal di sebuah kota di Spanyol. Seluruh keluarga Miguel memiliki "music phobia" benci sebenci-bencinya sama yang namanya musik dan semua alat musik di muka bumi ini. Kesannya berlebihan banget ya memang, tapi tunggu dulu, music phobia ini dimulai sejak jaman mamanya nenek buyut Miguel. Ya, Mama Imelda merupakan mamanya nenek buyut yang terlanjur sakit hati karena suaminya pergi meninggalkan dia seorang diri bersama seorang anak perempuan (nenek buyutnya Miguel) yang bernama Coco. Mama Imelda kesel banget sampai dendam kesumat tuh, karena sang suami tidak peduli lagi dengan keluarga, memilih karirnya di bidang musik sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu. Mama Imelda merasa tersakiti dan hidup sulit semenjak ditinggal sang suami, berjuang mencari nafkah dengan berbagai jenis usaha hingga akhirnya menjadi pengusaha sepatu yang terkenal. Usaha sepatu Mama Imelda terus berlanjut dan berkembang dari generasi ke generasi, namun semua yang berbau "musik" diharamkan oleh Mama Imelda seperti menyanyi, mendengarkan musik, bermain alat musik. Kebencian Mama Imelda juga terlihat dari foto dirinya, suami dan Coco yang sengaja dipotong dibagian kepala suaminya, sehingga seluruh keluarga dari generasi ke generasi tidak bisa mengingatnya.
Hingga pada generasi cucu buyutnya, Miguel menentang hal tersebut. Miguel tak peduli seberapa besar rasa benci Mama Imelda dan keluarganya terhadap musik, ia sangat mencintai musik. Miguel sangat memuja Ernesto de la Cruz, sang maestro musisi yang terkenal. Semua lagu Ernesto bahkan sampai dramanya sudah ada di luar kepala Miguel. Sayangnya Ernesto telah meninggal dalam sebuah kecelakaan pada saat konsernya.
Celakanya Miguel harus kembali ke dunia manusia sebelum matahari fajar terbit, atau ia akan menjadi bagian dari dunia roh. Ada syaratnya agar Miguel dapat kembali ke dunia manusia, ia harus mendapat restu dari anggota keluarganya. Namun bukan restu dari Mama Imelda yang ia inginkan, karena Mama Imelda mensyaratkan agar Miguel dapat melupakan musik selamanya. Ada satu misi yang harus diselesaikannya, yaitu bertemu dengan kakek buyutnya (Ernesto de la Cruz) yang dapat mengirimnya kembali ke dunia manusia dan merestuinya untuk bermain music. Perjuangan kabur dari Mama Imelda di dunia roh ternyata sangat sulit, sampai akhirnya Miguel bertemu dengan Hector. Hector merupakan orang yang tidak dipajang fotonya di mana pun oleh anggota keluarganya, ia selalu gagal untuk menyeberang ke jembatan antara dunia manusia dan roh. Hector punya keinginan kuat untuk mengunjungi putri yang sangat ia cintai. Hector mengaku berteman dekat dengan Ernesto, oleh karena itu Miguel meminta agar Hector dapat menolongnya bertemu dengan Ernesto. Sebagai imbalannya, Miguel akan membawa foto Hector untuk dipajang oleh putrinya di dunia manusia. Dunia roh punya ketentuannya, orang yang sudah tidak dipajang lagi fotonya di ofrenda selama beberapa waktu, akan terlupakan, konsekuensinya mereka akan menghilang dari dunia roh.
Dari sini perjuangan Miguel yang berkutat dengan waktu dan Hector yang ternyata memiliki hubungan tak terduga dengan Ernesto menjadi konflik pada film Coco ini. Bagaimana perjuangan Miguel menemukan Ernesto? Apakah Miguel dapat kembali ke dunia manusia dengan restu Ernesto? Siapakah Hector dan apa hubungannya dengan Ernesto? Bagaimana Miguel dapat lepas dari Mama Imelda? Apakah Miguel dapat restu untuk mengejar mimpinya sebagai musisi? Penasaran banget kan??
Film Coco yang berdurasi sekitar 2 jam ini memiliki alur cerita yang sangat tak terduga dan penuh kejutan, seakan melibatkan saya untuk merasakan emosi yang muncul dari kegeraman Mama Imelda, antusiasme Miguel, ambisi Ernesto dan kesedihan Hector. Visualisasi 3D yang sangat detail dan indah, membuat setiap adegannya menjadi sangat hidup. Detail tatanan kota manusia, kota dunia roh sangat luar biasa. Saya juga sangat suka dengan beberapa lagu yang dinyanyikan dalam film Coco ini, antara lain Remember Me, Un Poco Loco, La Llorona. Maknanya mendalam banget.
Film Disney yang diproduseri oleh Lee Unkrich ini mampu membuat saya tersihir dan menangkap pesan moral seusai menonton. Beberapa pesan moralnya adalah, kejarlah mimpimu selagi ada peluang dan kesempatan, serta kebersamaan dan cinta anggota keluarga adalah harta yang paling berharga di dunia ini. Sebuah akhir yang menegangkan, manis dan menyentuh membuat saya meneteskan air mata, Ingatlah mereka (keluargamu) yang telah tiada, karena mereka adalah juga bagian dari kehidupanmu. Kasih mereka juga menyertaimu bahkan ketika mereka sudah tidak ada di dunia ini lagi.